Beredar Video Tentara Ukraina Nyanyikan Lagu 'Putin Brengsek'
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sebuah rekaman video yang menunjukkan tentara Ukraina menyanyikan lagu yang menghina Presiden Rusia Vladimir Putin beredar di dunia maya. Aksi itu dilakukan saat tentara Ukraina latihan untuk parade Hari Kemerdekaan.
Seorang perwira militer Ukraina, Anatoly Stefan Stirlitz, memposting video di akun Telegramnya pada hari Kamis. Pawai Hari Kemerdekaan di Ukraina akan berlangsung pada 24 Agustus.
"Cerah sekali! Kemuliaan bagi Ukraina!" tulisnya di postingan tersebut.
Dalam video tersebut, para tentara tampak meneriakkan "Пу́тін—хуйло́," yang diterjemahkan menjadi "Putin brengsek," seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (20/8/2021).
Unggahan media sosial lain tampaknya menunjukkan penduduk Kyiv bersorak keras untuk tentara saat mereka berbaris di jalan Khreshchatyk.
Ungkapan "Putin brengsek" berasal dari Ukraina pada tahun 2014 dan pertama kali dinyanyikan oleh penggemar sepak bola. Nyanyian itu pertama kali dibawakan oleh ultras FC Metalist Kharkiv dan ultras Shakhtar Donetsk pada Maret 2014 pada awal pencaplokan Crimea oleh Rusia di Ukraina Timur, menurut laporan media Rusia. Sejak saat itu ungkapan tersebut menjadi populer di kalangan pendukung kedaulatan Ukraina.
Seorang kolumnis dari Daily Beast mengatakan di Twitter bahwa pembawa berita Rusia marah dengan nyanyian itu dan para ahli di stasiun televisi pemerintah Rusia mengatakan bahwa tentara Ukraina lebih buruk daripada Taliban.
Rusia mencaplok Crimea pada tahun 2014 dan mendukung pemberontakan pada tahun yang sama yang membuat Ukraina Timur berada di tangan separatis yang didukung Rusia, dalam konflik yang menurut pemerintah Ukraina telah menewaskan 14.000 orang.
Ketegangan di wilayah itu berkobar pada musim semi ketika Rusia membawa pasukan dan perangkat keras militer di sepanjang perbatasan, sesuatu yang dikatakan sebagai latihan militer. Meskipun Rusia sebagian menarik kembali pasukan itu pada bulan April, dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post dan empat media lainnya yang diterbitkan pada hari Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa Moskow dapat dengan mudah membangun kehadiran tentaranya di Semenanjung Crimea.
Seorang perwira militer Ukraina, Anatoly Stefan Stirlitz, memposting video di akun Telegramnya pada hari Kamis. Pawai Hari Kemerdekaan di Ukraina akan berlangsung pada 24 Agustus.
"Cerah sekali! Kemuliaan bagi Ukraina!" tulisnya di postingan tersebut.
Dalam video tersebut, para tentara tampak meneriakkan "Пу́тін—хуйло́," yang diterjemahkan menjadi "Putin brengsek," seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (20/8/2021).
Unggahan media sosial lain tampaknya menunjukkan penduduk Kyiv bersorak keras untuk tentara saat mereka berbaris di jalan Khreshchatyk.
Ungkapan "Putin brengsek" berasal dari Ukraina pada tahun 2014 dan pertama kali dinyanyikan oleh penggemar sepak bola. Nyanyian itu pertama kali dibawakan oleh ultras FC Metalist Kharkiv dan ultras Shakhtar Donetsk pada Maret 2014 pada awal pencaplokan Crimea oleh Rusia di Ukraina Timur, menurut laporan media Rusia. Sejak saat itu ungkapan tersebut menjadi populer di kalangan pendukung kedaulatan Ukraina.
Seorang kolumnis dari Daily Beast mengatakan di Twitter bahwa pembawa berita Rusia marah dengan nyanyian itu dan para ahli di stasiun televisi pemerintah Rusia mengatakan bahwa tentara Ukraina lebih buruk daripada Taliban.
Rusia mencaplok Crimea pada tahun 2014 dan mendukung pemberontakan pada tahun yang sama yang membuat Ukraina Timur berada di tangan separatis yang didukung Rusia, dalam konflik yang menurut pemerintah Ukraina telah menewaskan 14.000 orang.
Ketegangan di wilayah itu berkobar pada musim semi ketika Rusia membawa pasukan dan perangkat keras militer di sepanjang perbatasan, sesuatu yang dikatakan sebagai latihan militer. Meskipun Rusia sebagian menarik kembali pasukan itu pada bulan April, dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post dan empat media lainnya yang diterbitkan pada hari Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa Moskow dapat dengan mudah membangun kehadiran tentaranya di Semenanjung Crimea.