Ganti Spanduk Taliban dengan Bendera Afghanistan, 3 Demonstran Ditembak Mati
loading...
A
A
A
JALALABAD - Tiga demonstran tewas dan belasan lainnya terluka setelah kelompok Taliban melepaskan tembakan di Jalalabad, Rabu (18/8/2021). Para demonstran berupaya mencopot spanduk putih bertuliskan syahadat khas bendera Taliban dan menggantinya dengan bendera nasional Afghanistan .
Rob McBride, jurnalis Al Jazeera, melaporkan sebagian bagian besar dari penduduk Jalalabad menolak penggantian bendera nasional Afghanistan di kota mereka dengan spanduk Taliban.
“Kita lihat unggahan di media sosial, protes di jalan-jalan ratusan bahkan ribuan orang mengibarkan bendera nasional,” katanya, saat melaporkan langsung dari kota di Afghanistan tersebut.
“Kami tahu bahwa mereka telah memasang kembali bendera di lapangan penting di Jalalabad dan telah terjadi bentrokan dengan Taliban," lanjut dia.
Babrak Amirzada, seorang jurnalis untuk sebuah kantor berita lokal, mengatakan kepada AP, bahwa dia dan seorang juru kamera televisi dari agensi lain dipukuli oleh milisi Taliban ketika mereka mencoba untuk meliput kerusuhan tersebut.
Sementara itu, pesawat yang membawa ratusan pengungsi dari Kabul telah tiba di Inggris dan Jerman ketika negara-negara Barat meningkatkan upaya evakuasi dan Taliban menjanjikan hak-hak perempuan, kebebasan media dan amnesti bagi pejabat pemerintah di Afghanistan.
Amerika Serikat mengatakan penerbangan militernya telah mengevakuasi 3.200 orang dari Kabul sejauh ini, termasuk 1.100 orang pada hari Selasa.
Di Kabul, Taliban berusaha untuk memberikan nada damai pada konferensi pers pertamanya sejak perebutan kilat di ibu kota Afghanistan, berjanji akan menghormati hak-hak perempuan “dalam kerangka Islam” dan mengungkapkan keinginan untuk berhubungan damai dengan negara lain.
Lihat Juga: Profil Hamzah Bin Laden, Anak ke 15 dari 56 Anak Osama bin Laden yang Melanjutkan Kepemimpinan Al Qaeda
Rob McBride, jurnalis Al Jazeera, melaporkan sebagian bagian besar dari penduduk Jalalabad menolak penggantian bendera nasional Afghanistan di kota mereka dengan spanduk Taliban.
“Kita lihat unggahan di media sosial, protes di jalan-jalan ratusan bahkan ribuan orang mengibarkan bendera nasional,” katanya, saat melaporkan langsung dari kota di Afghanistan tersebut.
“Kami tahu bahwa mereka telah memasang kembali bendera di lapangan penting di Jalalabad dan telah terjadi bentrokan dengan Taliban," lanjut dia.
Babrak Amirzada, seorang jurnalis untuk sebuah kantor berita lokal, mengatakan kepada AP, bahwa dia dan seorang juru kamera televisi dari agensi lain dipukuli oleh milisi Taliban ketika mereka mencoba untuk meliput kerusuhan tersebut.
Sementara itu, pesawat yang membawa ratusan pengungsi dari Kabul telah tiba di Inggris dan Jerman ketika negara-negara Barat meningkatkan upaya evakuasi dan Taliban menjanjikan hak-hak perempuan, kebebasan media dan amnesti bagi pejabat pemerintah di Afghanistan.
Amerika Serikat mengatakan penerbangan militernya telah mengevakuasi 3.200 orang dari Kabul sejauh ini, termasuk 1.100 orang pada hari Selasa.
Di Kabul, Taliban berusaha untuk memberikan nada damai pada konferensi pers pertamanya sejak perebutan kilat di ibu kota Afghanistan, berjanji akan menghormati hak-hak perempuan “dalam kerangka Islam” dan mengungkapkan keinginan untuk berhubungan damai dengan negara lain.
Lihat Juga: Profil Hamzah Bin Laden, Anak ke 15 dari 56 Anak Osama bin Laden yang Melanjutkan Kepemimpinan Al Qaeda
(min)