Pemimpin Chechnya: Seperti Osama, Taliban adalah Penipuan AS pada Muslim

Rabu, 18 Agustus 2021 - 12:41 WIB
loading...
Pemimpin Chechnya: Seperti...
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. Foto/sputnik
A A A
GROZNY - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov memperingatkan direbutnya Afghanistan oleh Taliban adalah penipuan Amerika Serikat (AS) lainnya terhadap Muslim.

Menurut Kadyrov, kelompok teroris Taliban dikendalikan oleh Washington. Chechnya merupakan bagian dari Rusia yang menganggap Taliban sebagai kelompok teroris.

Berbicara di video yang diposting oleh salah satu putranya, Adam, Kadyrov menyeru semua orang untuk makin waspada.



“Amerika telah datang dengan penipuan lain terhadap Muslim. Mereka mengatakan mereka tidak akan pernah keluar dari (Afghanistan), dan sekarang mereka telah meninggalkan semua orang dan melarikan diri,” ujar Kadyrov.



Dia memperingatkan, “Bayangkan, selama beberapa dekade, orang-orang sekarat di sana. Lima tahun lalu, sudah ada lebih dari dua juta warga sipil yang terbunuh!”



Menurut pemimpin Chechnya Rusia itu, Taliban adalah proyek Amerika dan tidak bisa dipercaya.

Dia membandingkan kelompok itu dengan mantan Pemimpin Al-Qaeda Osama Bin Laden yang didanai Washington dalam perang melawan Uni Soviet pada 1980-an.

“Jadi kita, dan negara-negara sekutu kita, perlu memperkuat perbatasan kita, bersiap untuk yang terburuk,” papar dia.

Kadyrov mencatat bahwa orang-orang Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan, dan Turkmenistan harus mempertahankan perbatasan mereka dengan baik.

“Itu tidak masalah bagi kami. Kami akan menghentikan siapa pun yang mengancam negara kami, kedaulatan kami, dan rakyat kami,” tegas dia.

Kadyrov adalah seorang Muslim yang taat. Dia secara teratur berbicara menentang organisasi teroris, seperti Negara Islam (ISIS).

Mahkamah Agung Rusia menyatakan Taliban sebagai organisasi teroris pada 14 Februari 2003, dan aktivitasnya dilarang secara nasional.

Situasi di Afghanistan telah memburuk dalam beberapa pekan terakhir, menyusul keputusan AS untuk menarik pasukannya dari negara itu.

Pada Minggu, militan Taliban memasuki ibukota Afghanistan Kabul dan menyatakan mereka telah menguasai seluruh negara, termasuk semua kota besar dan pos pemeriksaan perbatasan.

Pada hari yang sama, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang digulingkan meninggalkan negara itu.

Ghani menjadi presiden Afghanistan pada September 2014, menandai pertama kalinya dalam sejarah negara itu kekuasaan dialihkan secara demokratis.

Sejak pemilihannya, Ghani telah menikmati hubungan dekat dengan AS, yang telah memompa hampir USD1 triliun ke negara itu. Adapun total biaya perang AS di Afghanistan mencapai USD2 triliun.

Menurut studi 2019 oleh Brown University, Washington telah menghabiskan sekitar USD978 miliar di Afghanistan dan Pakistan sejak 2001.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
Gelar Buka Puasa Gedung...
Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS
Pangkalan Samudra Hindia...
Pangkalan Samudra Hindia bisa Digunakan AS untuk Menyerang Iran
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Inilah 4 Negara NATO...
Inilah 4 Negara NATO yang Pro Israel, Siapa Saja Itu?
Gempa Dahsyat Tewaskan...
Gempa Dahsyat Tewaskan 140 Orang di Myanmar, Sejumlah Bangunan Roboh
Negara yang Lebaran...
Negara yang Lebaran Pertama dan Terakhir, Lengkap dengan Penjelasannya
Rekomendasi
Pemerintah Didesak Perketat...
Pemerintah Didesak Perketat Pengawasan dan Perizinan Impor Beras
Potensi Gaya Permainan...
Potensi Gaya Permainan Eropa Rizky Ridho Terendus Thom Haye dan Joey Pelupessy
Kehebatan Trio Justin...
Kehebatan Trio Justin Hubner-Jay Idzes-Rizky Ridho Mengawal Benteng Timnas Indonesia
Berita Terkini
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
22 menit yang lalu
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
1 jam yang lalu
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Belum Lihat Hilal, Putuskan Idulfitri Jatuh pada Senin 31 Maret 2025
3 jam yang lalu
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
3 jam yang lalu
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
4 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved