AS Evakuasi Stafnya dari Kabul, Ogah Disamakan Insiden Saigon

Senin, 16 Agustus 2021 - 10:16 WIB
loading...
AS Evakuasi Stafnya...
Helikopter AS evakuasi staf kedutaannya di Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021) (foto kiri). Helikopter AS evakuasi staf kedutaannya di Saigon, Vietnam, pada akhir Perang Vietnam 1975 (foto kanan). Foto/Twitter/@StefSimanowitz
A A A
WASHINGTON - Helikopter Chinook Amerika Serikat (AS) terbang di atas kedutaan negara itu di Kabul, Afghanistan , pada hari Minggu ketika personel diplomatik sedang diangkut ke bandara. Ini terjadi setelah kelompok Taliban menduduki istana kepresidenan di Kabul.

Pemandangan evakuasi dengan helikopter itu mirip dengan akhir Perang Vietnam, di mana helikopter Amerika juga mengevakuasi staf diplomatiknya dari atap kedutaan di Saigon. Namun, Washington menolak insiden di Kabul disamakan dengan kejadian di Saigon puluhan tahun silam.

Baca juga: Presiden Ghani Kabur saat Taliban Datang, Publik Afghanistan Marah

Penolakan perbandingan insiden itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken.

Dalam serangkaian wawancara media AS pada hari Minggu, Blinken kembali membela keputusan Presiden Joe Biden untuk menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan hingga puncaknya pada akhir Agustus. Pemerintah Biden mengabaikan kritik bahwa penarikan cepat tentara AS itu berkontribusi pada situasi keamanan Afghanistan yang memburuk.

"Ingat, ini bukan Saigon," kata Blinken kepada CNN, merujuk pada jatuhnya Saigon pada 1975 oleh pasukan Vietnam Utara di akhir Perang Vietnam.

“Kami pergi ke Afghanistan 20 tahun yang lalu dengan satu misi, dan misi itu adalah untuk menangani orang-orang yang menyerang kami pada [serangan] 9/11, dan kami telah berhasil dalam misi itu," katanya lagi, yang dilansir Senin (16/8/2021).

Sebuah foto yang mengabadikan kekalahan AS di Vietnam, menunjukkan para pengungsi menaiki helikopter di atap sebuah gedung, menyebar dengan cepat di jejaring sosial setelah Washington mengatakan baru-baru ini akan mengirim sekitar 3.000 tentara AS untuk membantu staf kedutaannya meninggalkan Afghanistan.

Pengerahan tentara itu telah meningkat, di mana Biden mengumumkan pada hari Sabtu bahwa dia telah mengizinkan total sekitar 5.000 tentara untuk membantu penarikan personel diplomatik.

Blinken pada hari Minggu mengonfirmasi bahwa sebagai bagian dari upaya berkelanjutan itu, personel AS dipindahkan dari kompleks kedutaan di Kabul ke fasilitas di bandara.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Setelah AS-China Berdamai,...
Setelah AS-China Berdamai, Siapa yang Akan Jadi Korban Tarif Berikutnya?
Eks Pimpinan UE Sebut...
Eks Pimpinan UE Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Tuduh AS dan Eropa Terlibat
Liburan ke Bali, Rumah...
Liburan ke Bali, Rumah Pelukis Singapura Dibobol Maling Barang Senilai Rp635 Juta Raib
Rekomendasi
Holding Ultra Mikro...
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan kepada 35,4 Juta Pelaku Usaha
Link Live Streaming...
Link Live Streaming Real Madrid vs Mallorca: Tonton di VISION+
Pesan Terakhir Eddie...
Pesan Terakhir Eddie Nalapraya, Minta Pencak Silat Ikut Olimpiade hingga Ekskul Wajib
Berita Terkini
Viral! Guru Ini Gagal...
Viral! Guru Ini Gagal Hadiri Pernikahannya Sendiri karena Cuti Ditolak Kepala Sekolah
Biaya Perang Pakistan-India...
Biaya Perang Pakistan-India selama 4 Pekan Mencapai Rp8.260 Triliun, Siapa Paling Boncos?
5 Fakta Menarik Pemberontak...
5 Fakta Menarik Pemberontak PKK yang Menjadi Duri dalam Daging
Horor! Kandidat Wali...
Horor! Kandidat Wali Kota dan 3 Pendukungnya Ditembak Mati saat Kampanye
Kenapa India dan Pakistan...
Kenapa India dan Pakistan Menjadi Musuh Bebuyutan ? Ini Sejarah Lengkapnya
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Infografis
Robert Prevost, Paus...
Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved