Jenderal AS Puji Perkembangan Pesat Militer China
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kepala Komando Strategis Amerika Serikat (AS) , Charles Richard mengatakan bahwa upaya modernisasi pasukan nuklir dan konvensional China “mengagumkan”. Dia memperingatkan bahwa Beijing akan segera menjadi negara yang “mampu memaksa”.
“Pertumbuhan eksplosif China dan modernisasi kekuatan nuklir dan konvensionalnya hanya dapat saya gambarkan sebagai hal yang menakjubkan. Dan kata, menakjubkan, mungkin tidak cukup,” kata Richard.
“Yang penting adalah bahwa mereka sedang membangun kemampuan untuk menjalankan strategi penggunaan nuklir yang masuk akal, batu bata terakhir di dinding militer yang mampu melakukan pemaksaan,” sambungnya.
Menurut perkiraan Richard, China akan segera, jika belum, menjadi ancaman di sebagian besar kategori di ruang angkasa, cyber, nuklir dan pertahanan rudal.
China, jelas Richard, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (13/8/2021), bisa menjadi ancaman yang lebih besar lagi ketika mereka melakukan kolaborasi dengan Rusia.
Pada bulan Mei, Kepala Komando Strategis AS itu menyerukan untuk membangun dialog dengan Rusia dan China tentang persenjataan nuklir. Rusia dan China saat ini dua negara dengan cadangan senjata nuklir terbesar di dunia, di bawah AS.
Selain itu, dia juga menyerukan untuk meningkatkan transparansi bersama dalam hal persenjataan nuklir dan membangun kepercayaan untuk mengurangi risiko yang berkembang pesat.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
“Pertumbuhan eksplosif China dan modernisasi kekuatan nuklir dan konvensionalnya hanya dapat saya gambarkan sebagai hal yang menakjubkan. Dan kata, menakjubkan, mungkin tidak cukup,” kata Richard.
“Yang penting adalah bahwa mereka sedang membangun kemampuan untuk menjalankan strategi penggunaan nuklir yang masuk akal, batu bata terakhir di dinding militer yang mampu melakukan pemaksaan,” sambungnya.
Menurut perkiraan Richard, China akan segera, jika belum, menjadi ancaman di sebagian besar kategori di ruang angkasa, cyber, nuklir dan pertahanan rudal.
China, jelas Richard, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (13/8/2021), bisa menjadi ancaman yang lebih besar lagi ketika mereka melakukan kolaborasi dengan Rusia.
Pada bulan Mei, Kepala Komando Strategis AS itu menyerukan untuk membangun dialog dengan Rusia dan China tentang persenjataan nuklir. Rusia dan China saat ini dua negara dengan cadangan senjata nuklir terbesar di dunia, di bawah AS.
Selain itu, dia juga menyerukan untuk meningkatkan transparansi bersama dalam hal persenjataan nuklir dan membangun kepercayaan untuk mengurangi risiko yang berkembang pesat.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ian)