Jurnalis Arab Saudi yang Anjurkan Berdamai dengan Israel Dibebaskan dari Penjara

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 13:44 WIB
loading...
Jurnalis Arab Saudi yang Anjurkan Berdamai dengan Israel Dibebaskan dari Penjara
Abdul Hameed Ghabin, jurnalis Arab Saudi yang menganjurkan negaranya berdamai dengan Israel. Foto/Twitter @Abdullhameeds
A A A
RIYADH - Abdul Hameed Ghabin, jurnalis Arab Saudi , yang menganjurkan negaranya berdamai dengan Israel telah dibebaskan dari penjara di negaranya.

Dia telah ditangkap dua kali karena menyerukan normalisasi Arab Saudi dengan Israel. Pembebasannya baru-baru ini diduga karena tekanan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terhadap Riyadh.



Edy Cohen, seorang peneliti di The Begin-Sadat Center for Strategic Studies atau BESA Center, melaporkan pembebasan jurnalis itu melalui sumber di Saudi.

Cohen, yang mengabdi selama 15 tahun di komunitas intelijen Israel, memuji Abdul Hameed Ghabin sebagai sosok lebih maju dari zamannya.

"Dia secara terbuka menyerukan perdamaian antara Arab Saudi dan Israel bahkan sebelum Kesepakatan Abraham, dan dia menyerang Iran dan Palestina sebelum populer untuk melakukannya. Dia akhirnya ditangkap karena hasutan oleh pemerintah Saudi, dan kini telah dibebaskan setelah penangkapan kedua," kata Cohen, yang dikutip dari kolomnya di situs BESA Center, Jumat (13/8/2021).

Pada 2018 dan 2019, Ghabin secara terbuka mendukung normalisasi penuh antara negaranya dengan Israel, dan membuat pernyataan seperti itu di media berbahasa Arab tanpa rasa takut.

"Pihak berwenang pada saat itu tidak tahu apa yang harus dilakukan dengannya. Di satu sisi, dia tidak melakukan sesuatu yang ilegal. Di sisi lain, dia mempermalukan pejabat tinggi kerajaan, yang mencoba menggambarkan diri mereka sebagai pembela perjuangan Palestina," ujar Cohen.



Ghabin tercatat sebagai orang pertama Arab Saudi yang menulis kolom opini di surat kabar Israel, Israel Hayom. Dalam artikelnya, “A New Saudi Perspective for Peace", dia menyerang Yordania. Ini berisiko, karena dari sudut pandang Arab, tidak dapat diterima bagi warga negara Arab Saudi untuk menyerang negara anggota Liga Arab.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)