Informal Pre-Conference Awali Pertemuan Komite Konsultatif Colombo Plan ke-47
loading...
A
A
A
COLOMBO - Informal Pre-Conference awali hari pertama Pertemuan Komite Konsultatif Colombo Plan ke-47. Pertemuan yang berlangsung secara virtual, dengan Colombo, Sri Lanka selaku tuan rumah.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Sri Lanka yang diterima SIndonews pada Selasa (10/8/2021), delegasi Indonesia pada informal pre-conference tersebut dipimpin oleh Duta Besar Indonesia untuk, Colombo, IG Ngurah Ardiyasa.
Ngurah didampingi sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretartiat Negara, Badan Narkotika Nasional (BNN),Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG),Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anakdan Kementerian Perindustrian.
“Pertemuan secara khusus membahas draft agenda, penetapanChairperson,Deputy Chairpersondan pengaturan prosedur lainnya. Indonesia ditetapkan sebagai anggotarapporteurdandraftin g committeeCCM-47 bersama Sri Lanka dan Nepal” ungkap Minister Counsellor KBRI Colombo, Heru Prayitno.
Colombo Plan sendiri didirikan tahun 1951 dan saat ini memiliki 27 negara anggota, yaitu Afghanistan, Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Iran, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Papua New Guinea, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Saudi Arabia, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.
Dalam struktur organisasi Colombo Plan, Komite Konsultatif merupakan badan utama yang bertemu sekali dalam dua tahun guna memberikan arah kebijakan dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi di kawasan.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Sri Lanka yang diterima SIndonews pada Selasa (10/8/2021), delegasi Indonesia pada informal pre-conference tersebut dipimpin oleh Duta Besar Indonesia untuk, Colombo, IG Ngurah Ardiyasa.
Ngurah didampingi sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretartiat Negara, Badan Narkotika Nasional (BNN),Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG),Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anakdan Kementerian Perindustrian.
“Pertemuan secara khusus membahas draft agenda, penetapanChairperson,Deputy Chairpersondan pengaturan prosedur lainnya. Indonesia ditetapkan sebagai anggotarapporteurdandraftin g committeeCCM-47 bersama Sri Lanka dan Nepal” ungkap Minister Counsellor KBRI Colombo, Heru Prayitno.
Colombo Plan sendiri didirikan tahun 1951 dan saat ini memiliki 27 negara anggota, yaitu Afghanistan, Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Iran, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Papua New Guinea, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Saudi Arabia, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.
Dalam struktur organisasi Colombo Plan, Komite Konsultatif merupakan badan utama yang bertemu sekali dalam dua tahun guna memberikan arah kebijakan dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi di kawasan.
(ian)