Tanah Longsor Tewaskan 36 Orang di India, Puluhan Warga Hilang
loading...
A
A
A
Penyelam spesialis Angkatan Laut menemani setiap tim penyelamat.
Departemen meteorologi India telah mengeluarkan peringatan merah untuk beberapa wilayah di negara bagian itu, yang menunjukkan hujan lebat akan berlanjut selama beberapa hari ke depan.
Banjir dan tanah longsor sering terjadi selama musim hujan berbahaya di India antara Juni dan September. Banyak bangunan yang roboh karena dibangun dengan buruk.
Sebanyak 34 orang tewas setelah beberapa rumah hancur oleh tembok yang runtuh dan tanah longsor yang dipicu di Mumbai, ibu kota Maharashtra, akhir pekan lalu.
Air hujan juga membanjiri fasilitas pemurnian air, mengganggu pasokan air bersih di sebagian besar bagian Mumbai, kota besar berpenduduk 20 juta orang.
Bulan lalu, 12 orang tewas ketika satu bangunan runtuh di daerah kumuh Mumbai. September lalu, 39 orang tewas ketika satu blok apartemen tiga lantai runtuh di Bhiwan.
Perubahan iklim membuat musim hujan India lebih kuat, menurut laporan Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim (PIK) yang diterbitkan pada April.
Laporan tersebut memperingatkan dampak buruk untuk bahan makanan, pertanian, dan ekonomi yang mempengaruhi hampir seperlima populasi dunia.
“Karena masyarakat India secara keseluruhan dipengaruhi musim hujan dengan cara yang sangat kuat, variabilitas yang lebih kuat menghasilkan masalah bagi pertanian, tetapi juga untuk organisasi kehidupan publik,” papar Anders Levermann dari PIK dan Universitas Columbia.
“Tahun lalu, lima peristiwa cuaca ekstrem paling mahal di dunia terkait dengan musim hujan yang luar biasa di Asia,” ungkap perkiraan badan amal Christian Aid.
Departemen meteorologi India telah mengeluarkan peringatan merah untuk beberapa wilayah di negara bagian itu, yang menunjukkan hujan lebat akan berlanjut selama beberapa hari ke depan.
Banjir dan tanah longsor sering terjadi selama musim hujan berbahaya di India antara Juni dan September. Banyak bangunan yang roboh karena dibangun dengan buruk.
Sebanyak 34 orang tewas setelah beberapa rumah hancur oleh tembok yang runtuh dan tanah longsor yang dipicu di Mumbai, ibu kota Maharashtra, akhir pekan lalu.
Air hujan juga membanjiri fasilitas pemurnian air, mengganggu pasokan air bersih di sebagian besar bagian Mumbai, kota besar berpenduduk 20 juta orang.
Bulan lalu, 12 orang tewas ketika satu bangunan runtuh di daerah kumuh Mumbai. September lalu, 39 orang tewas ketika satu blok apartemen tiga lantai runtuh di Bhiwan.
Perubahan iklim membuat musim hujan India lebih kuat, menurut laporan Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim (PIK) yang diterbitkan pada April.
Laporan tersebut memperingatkan dampak buruk untuk bahan makanan, pertanian, dan ekonomi yang mempengaruhi hampir seperlima populasi dunia.
“Karena masyarakat India secara keseluruhan dipengaruhi musim hujan dengan cara yang sangat kuat, variabilitas yang lebih kuat menghasilkan masalah bagi pertanian, tetapi juga untuk organisasi kehidupan publik,” papar Anders Levermann dari PIK dan Universitas Columbia.
“Tahun lalu, lima peristiwa cuaca ekstrem paling mahal di dunia terkait dengan musim hujan yang luar biasa di Asia,” ungkap perkiraan badan amal Christian Aid.