25 Orang Tewas dalam Banjir di China

Rabu, 21 Juli 2021 - 20:41 WIB
loading...
25 Orang Tewas dalam Banjir di China
Sedikitnya 25 orang tewas di provinsi tengah China, Henan, yang dilanda banjir setelah diguyur hujan terparah dalam 1.000 tahun. Foto/BBC
A A A
BEIJING - Sedikitnya 25 orang tewas di provinsi tengah China , Henan, yang dilanda banjir , selusin di antaranya berada di jalur kereta bawah tanah setelah hujan terparah dalam 1.000 tahun melanda daerah itu.

Sekitar 100.000 orang telah dievakuasi di Zhengzhou, ibu kota, di mana transportasi kereta api dan jalan terganggu, sementara bendungan dan waduk memberikan peringatan sementara ribuan tentara melancarkan upaya penyelamatan di provinsi tersebut.



Otoritas kota mengatakan lebih dari 500 orang telah dipindahkan ke tempat yang aman dari kereta bawah tanah yang banjir, ketika gambar media sosial menunjukkan penumpang kereta api tenggelam dengan air setinggi dada dalam kegelapan dan satu stasiun berubah menjadi kolam besar berwarna cokelat.

"Airnya sampai ke dada saya," tulis seorang penyintas di media sosial.

"Saya benar-benar takut, tetapi yang paling menakutkan bukanlah airnya, tetapi pasokan udara yang berkurang di kereta," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/7/2021).



Hujan menghentikan layanan bus di kota berpenduduk 12 juta orang sekitar 650 km barat daya Beijing, kata seorang warga bermarga Guo, yang harus bermalam di kantornya.

"Itulah mengapa banyak orang naik kereta bawah tanah, dan tragedi itu terjadi," kata Guo kepada Reuters.

Sedikitnya 25 orang tewas dalam hujan lebat yang melanda provinsi itu sejak akhir pekan lalu, dengan tujuh orang hilang, kata para pejabat pada konferensi pers.

Media mengatakan korban tewas termasuk empat warga kota Gongyi, yang terletak di tepi Sungai Kuning seperti Zhengzhou, menyusul runtuhnya rumah dan bangunan akibat hujan.

Hujan diperkirakan akan terus turun di seluruh wilayah Henan selama tiga hari ke depan, dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah mengirim lebih dari 5.700 tentara dan personel untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban.



Dari Sabtu hingga Selasa, 617,1 mm hujan turun di Zhengzhou, hampir setara dengan rata-rata tahunan yang mencapaui 640,8 mm.

"Tiga hari hujan menyamai tingkat yang hanya terlihat sekali dalam seribu tahun," kata ahli meteorologi.

Seperti gelombang panas baru-baru ini di Amerika Serikat (AS) dan Kanada serta banjir ekstrem yang terlihat di Eropa barat, curah hujan di China hampir pasti terkait dengan pemanasan global, kata para ilmuwan kepada Reuters.

"Peristiwa cuaca ekstrem seperti itu kemungkinan akan menjadi lebih sering di masa depan," kata Johnny Chan, seorang profesor ilmu atmosfer di City University of Hong Kong.

"Yang dibutuhkan adalah pemerintah mengembangkan strategi untuk beradaptasi dengan perubahan seperti itu," tambahnya, merujuk pada otoritas di tingkat kota, provinsi, dan nasional.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2225 seconds (0.1#10.140)