China Ancam Membom Nuklir Jepang Tanpa Henti Jika Bela Taiwan

Senin, 19 Juli 2021 - 06:54 WIB
loading...
A A A
Beijing mengatakan bahwa setelah uji coba nuklir pertama yang sukses oleh China pada tahun 1964, mereka telah berjanji bahwa mereka tidak akan membom nuklir terhadap negara-negara non-nuklir, dan mereka tidak akan menggunakannya terlebih dahulu. Namun, dalam situasi saat ini, kebutuhan untuk mengubah kebijakan tersebut telah muncul. Oleh karena itu, mereka telah memutuskan untuk membuat "penyesuaian kecil" dalam kebijakan ini, yang merupakan teori "Pengecualian Jepang".

Partai Komunis China (PKC) yang berkuasa di China mengatakan bahwa beberapa kali di masa lalu Jepang telah mencoba untuk merugikan kepentingan China, oleh karena itu jika perang pecah antara kedua negara, Beijing akan membalas dendam untuk "kejahatan" Tokyo saat ini dan masa lalu.

Dikatakan dalam video itu bahwa Jepang adalah satu-satunya negara yang terkena bom atom, dan memiliki ingatan yang mendalam tentang dampak serangan bom atom. "Dan dibutuhkan Amerika Serikat, yang membom nuklirnya, berbaring. Justru karena Jepang memiliki perasaan yang unik bahwa pencegahan nuklir terhadap Jepang akan mendapatkan hasil dua kali lipat dengan setengah usaha," imbuh video tersebut.

Lebih lanjut, video itu menyatakan bahwa dengan memilih Jepang sebagai “pengecualian”, dengan mengabaikan kebijakan tidak boleh menggunakan nuklir terlebih dahulu, PKC memperingatkan Jepang dan menginformasikan kepada dunia bahwa jika Jepang ikut campur secara militer dalam urusan dalam negeri China, termasuk penyatuan Taiwan oleh daratan China, senjata nuklir pasti akan digunakan untuk melawan Jepang, dan akan digunakan terus menerus sampai menyerah tanpa syarat. Tidak akan ada pembicaraan damai untuk sementara waktu.

Mereka juga menambahkan bahwa mereka akan mengambil kembali Kepulauan Diaoyu dan Kepulauan Ryukyu. "Kami akan mengelola mereka atau membiarkan mereka mandiri," sambung video itu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Daihatsu Siap Kenalkan...
Daihatsu Siap Kenalkan Kei Car Terbaru Bulan Depan
AS-China Sepakat Turunkan...
AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor, Ini 5 Poin Pentingnya
Huawei Kenalkan Sistem...
Huawei Kenalkan Sistem Operasi HarmonyOS PC
Berita Terkini
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved