AS Akan Mulai Evakuasi Warga Afghanistan yang Bantu Militer Amerika
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Joe Biden akan memulai evakuasi warga Afghanistan yang membantu upaya militer Amerika Serikat (AS) dalam perang hampir 20 tahun selama minggu terakhir bulan Juli. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior pemerintah.
Pejabat itu, yang tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka, mengatakan penerbangan Operasi Perlindungan Sekutu dari Afghanistan akan tersedia terlebih dahulu untuk pemohon visa imigran khusus yang sudah dalam proses mengajukan permohonan izin tinggal AS.
Presiden Joe Biden telah menghadapi tekanan dari anggota parlemen di kedua sisi untuk membuat rencana membantu mengevakuasi pembantu militer di Afghanistan jelang penarikan pasukan AS bulan depan.
Gedung Putih mulai memberi pengarahan kepada anggota parlemen tentang garis besar rencana mereka bulan lalu.
Perencanaan evakuasi berpotensi mempengaruhi puluhan ribu warga Afghanistan. Beberapa ribu warga Afghanistan yang bekerja untuk AS - ditambah anggota keluarga mereka - sudah dalam jalur aplikasi untuk visa imigran khusus.
Pemerintahan Biden juga telah berupaya mengidentifikasi negara ketiga atau wilayah AS yang dapat menampung warga Afghanistan saat aplikasi visa mereka diproses.
"Pemerintah menimbang menggunakan pesawat komersial yang disewa Departemen Luar Negeri, bukan pesawat militer," menurut seorang pejabat pemerintah AS lain yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas pertimbangan internal.
"Tetapi jika pada tahap tertentu Departemen Luar Negeri meminta pesawat militer, militer AS akan siap membantu," imbuh pejabat AS itu seperti dikutip dari AP, Kamis (15/7/2021).
Tracey Jacobson, kepala misi tiga kali di Tajikistan, Turkmenistan dan Kosovo, memimpin Unit Koordinasi Departemen Luar Negeri yang akan memenuhi komitmen presiden Biden di bawah Operasi Perlindungan Sekutu. Unit itu juga mencakup perwakilan dari departemen Pertahanan dan Keamanan Dalam Negeri.
Russ Travers, wakil penasihat Keamanan Dalam Negeri dan mantan kepala Pusat Kontraterorisme Nasional, sedang mengoordinasikan proses kebijakan antarlembaga tentang Operasi Sekutu Refuge, kata para pejabat.
Pejabat itu, yang tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka, mengatakan penerbangan Operasi Perlindungan Sekutu dari Afghanistan akan tersedia terlebih dahulu untuk pemohon visa imigran khusus yang sudah dalam proses mengajukan permohonan izin tinggal AS.
Presiden Joe Biden telah menghadapi tekanan dari anggota parlemen di kedua sisi untuk membuat rencana membantu mengevakuasi pembantu militer di Afghanistan jelang penarikan pasukan AS bulan depan.
Gedung Putih mulai memberi pengarahan kepada anggota parlemen tentang garis besar rencana mereka bulan lalu.
Perencanaan evakuasi berpotensi mempengaruhi puluhan ribu warga Afghanistan. Beberapa ribu warga Afghanistan yang bekerja untuk AS - ditambah anggota keluarga mereka - sudah dalam jalur aplikasi untuk visa imigran khusus.
Pemerintahan Biden juga telah berupaya mengidentifikasi negara ketiga atau wilayah AS yang dapat menampung warga Afghanistan saat aplikasi visa mereka diproses.
"Pemerintah menimbang menggunakan pesawat komersial yang disewa Departemen Luar Negeri, bukan pesawat militer," menurut seorang pejabat pemerintah AS lain yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas pertimbangan internal.
"Tetapi jika pada tahap tertentu Departemen Luar Negeri meminta pesawat militer, militer AS akan siap membantu," imbuh pejabat AS itu seperti dikutip dari AP, Kamis (15/7/2021).
Tracey Jacobson, kepala misi tiga kali di Tajikistan, Turkmenistan dan Kosovo, memimpin Unit Koordinasi Departemen Luar Negeri yang akan memenuhi komitmen presiden Biden di bawah Operasi Perlindungan Sekutu. Unit itu juga mencakup perwakilan dari departemen Pertahanan dan Keamanan Dalam Negeri.
Russ Travers, wakil penasihat Keamanan Dalam Negeri dan mantan kepala Pusat Kontraterorisme Nasional, sedang mengoordinasikan proses kebijakan antarlembaga tentang Operasi Sekutu Refuge, kata para pejabat.
(ian)