AS Mengaku Khawatir dengan Perkembangan Situasi di Afghanistan

Senin, 12 Juli 2021 - 16:17 WIB
loading...
AS Mengaku Khawatir...
Amerika Serikat (AS) mengaku sangat prihatin dengan memburuknya situasi keamanan di Afghanistan. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengaku sangat prihatin dengan memburuknya situasi keamanan di Afghanistan . Washington mengatakan, Taliban memanfaatkan momentum penarikan pasukan asing untuk melancarkan serangan.

Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, bahwa AS tidak "menyerah" pada negara itu. Tetapi, dia menegaskan kembali bahwa terserah kepada Afghanistan sendiri untuk membela negara mereka menggunakan kemampuan mereka.

Dia menuturkan bahwa Washington masih mencari opsi untuk menempatkan pasukan yang dapat mengatasi potensi ancaman teror yang keluar dari Afghanistan setelah selesainya penarikan pasukan AS pada Agustus.

“Kami selalu ingin menemukan opsi tambahan, itu sebabnya kami bekerja dengan negara-negara tetangga yang lebih dekat ke Afghanistan untuk melihat apa kemungkinannya," kaya Kirby.

"Dan, kami melakukannya secepat dan sekuat kami dapat menemukan opsi tambahan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (12/7/2021). Baca juga: AS Tarik Pasukan, Taliban Klaim Kuasai 85% Afghanistan

Kirby juga meyakinkan bahwa bahkan jika AS tidak dapat menemukan pangkalan di dekat Afghanistan, Washington dapat menggunakan kemampuan "over-the-horizon" yang canggih dan kuat untuk melancarkan serangan dari jauh.

“Kami dapat melakukan itu dan kami telah membuktikan bahwa kami dapat melakukannya bahkan dalam beberapa tahun terakhir di tempat-tempat seperti Libya,” kata Kirby,

Diamerujuk pada operasi udara NATO tahun 2011 terhadap Jamahiriya Libya Sosialis pimpinan Muammar Gaddafi yang menggulingkan pemerintah Libya dan pada akhirnya membawa negara tersebut kepada perang saudara.

Dirinya juga membela keputusan pemerintahan Joe Biden untuk menindaklanjuti rencana pendahulunya untuk menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan. Dia mengatakan pendudukan selama beberapa dekade tidak membantu AS membangun “daya ungkit” untuk pembicaraan damai.

"Argumen ini bahwa entah bagaimana jika Anda tiba-tiba memiliki semua pengaruh ini, itu belum sepenuhnya berhasil dalam lima, 10, 15 tahun terakhir," katanya. Baca juga: Analis: Setelah Tinggalkan Afghanistan, AS Lirik Asia Tengah

“Kami memiliki 100 ribu tentara di darat, jadi gagasan bahwa jika Anda memiliki sepatu bot di darat, tiba-tiba yang memberi Anda pengaruh belum menjadi catatan sejarah sejauh ini," tukasnya.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Iran Pamer Rudal Baru...
Iran Pamer Rudal Baru yang Siap Serang Pangkalan AS, Namanya Qassem Basir
Putin: Rusia Berdiri...
Putin: Rusia Berdiri Sendiri Melawan Barat
100 Hari Berkuasa, Kekayaan...
100 Hari Berkuasa, Kekayaan Keluarga Trump Naik Drastis hingga Rp47 Triliun, Apa Pemicunya?
Kekuatan Intelijen AS...
Kekuatan Intelijen AS Makin Melemah, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Krisis Kepercayaan pada...
Krisis Kepercayaan pada F-35 AS Dorong Kebangkitan Eropa Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6
10 Negara Baru Ucapkan...
10 Negara Baru Ucapkan Selamat Tinggal pada Dolar AS, Beralih ke Mata Uang Lokal
Putin Berharap Rusia...
Putin Berharap Rusia Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir untuk Akhiri Konflik di Ukraina
Setelah Paus, Trump...
Setelah Paus, Trump Pose Jagoan Star Wars Netizen Heran Pakai Pedang Merah
Rekomendasi
Resmikan Taman Arutala,...
Resmikan Taman Arutala, Pramono Minta Setiap Kecamatan Punya 1 Taman Anak Sejahtera
Siapa Gerangan Skyworth...
Siapa Gerangan Skyworth Auto? Raksasa China yang Kawin dengan Polytron di Pasar Mobil Listrik!
Bocah 4 Tahun Tewas...
Bocah 4 Tahun Tewas Jadi Korban Kebakaran Rumah di Manggarai NTT
Berita Terkini
Sosok Asim Munir, Jenderal...
Sosok Asim Munir, Jenderal Pakistan Penghafal Al-Qur'an yang Bikin India Marah
Ukraina Mengharapkan...
Ukraina Mengharapkan 3 Juta Peluru Sekutu untuk Melawan Rusia
Permintaan Terakhir...
Permintaan Terakhir Paus Fransiskus: Kirim Mobil Paus untuk Tolong Anak-anak Gaza!
Ini Tampang Komandan...
Ini Tampang Komandan Israel Pembunuh Hind Rajab, Kini Diadukan ke ICC
Iran Pamer Rudal Baru...
Iran Pamer Rudal Baru yang Siap Serang Pangkalan AS, Namanya Qassem Basir
Sudah Lemahkah Israel...
Sudah Lemahkah Israel hingga Rudal Houthi Bobol Iron Dome, David's Sling, Arrow, dan THAAD?
Infografis
Kapal Bantuan Gaza Dibom...
Kapal Bantuan Gaza Dibom Israel di Perairan Internasional
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved