Eks Bos Intelijen Saudi dan Pangeran MBS Berseteru, Rahasia AS Terancam Bocor

Senin, 12 Juli 2021 - 09:51 WIB
loading...
Eks Bos Intelijen Saudi...
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Dua gugatan hukum yang mengadu Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) dengan mantan kepala intelijen Arab Saudi bisa mengancam bocornya rahasia pemerintah Amerika Serikat (AS) yang sangat sensitif. Kekhawatiran Amerika itu mendorongnya untuk mempertimbangkan intervensi yudisial yang langka.

Upaya intervensi yudisial oleh pemerintah AS itu terungkap dari dokumen yang diajukannya ke pengadilan.



Kasus-kasus di pengadilan AS dan Kanada berpusat pada tuduhan korupsi yang dilontarkan oleh perusahaan milik negara Arab Saudi terhadap Saad Aljabri, mantan kepala mata-mata yang telah lama bekerja sama dengan pejabat Amerika dalam operasi kontraterorisme rahasia.

Itu menandai putaran terbaru dalam perseteruan lama antara Putra Mahkota MBS dan Aljabri.

Pelindung Aljabri, Pangeran Mohammed bin Nayef (MBN), saat ini dalam tahanan Saudi setelah digulingkan sebagai pewaris takhta dalam kudeta istana 2017.

Drama hukum menyoroti persaingan Shakespearean di eselon atas keluarga kerajaan Saudi, tetapi Washington khawatir bahwa pertikaian ruang sidang yang pahit berisiko mengungkap informasi sensitif terkait dengan operasi rahasianya.

Sebuah pengajuan Departemen Kehakiman AS yang langka di pengadilan Massachusetts pada bulan April mencatat niat Aljabri untuk "menggambarkan informasi mengenai dugaan kegiatan keamanan nasional".

"Pemerintah (AS) sedang mempertimbangkan apakah dan bagaimana berpartisipasi dalam tindakan ini, termasuk jika perlu dan dapat diterapkan, melalui penegasan hak istimewa pemerintah yang sesuai," bunyi catatan pengajuan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dalam pengajuan kedua sebulan kemudian, Departemen Kehakiman meminta pengadilan untuk lebih banyak waktu karena masalah keamanan nasional memerlukan "penilaian 'halus' dan 'rumit' oleh pejabat senior".
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Fakta Pangeran Al...
5 Fakta Pangeran Al Waleed, Sleeping Prince yang Sudah Koma 19 Tahun
6 Cara Iran Menang Perang...
6 Cara Iran Menang Perang Lawan AS dan Israel, Mungkinkah Tercapai dalam 5 Tahap?
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Siapa Pelaku Pembantaian...
Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir? Ini Penjelasan Lengkapnya
Rekomendasi
Danjen Kopassus Minta...
Danjen Kopassus Minta Maaf Anggotanya Foto Bareng Hercules
Jetour G700: Sang Penakluk...
Jetour G700: Sang Penakluk Medan Off-Road dengan Otak Cerdas, Era Baru SUV Off-Road Premium Dimulai!
2 Bandar Narkoba Kabur,...
2 Bandar Narkoba Kabur, Polres Pamekasan Janjikan Hadiah Rp10 Juta bagi Informan
Berita Terkini
Iran dan Rusia Sepakati...
Iran dan Rusia Sepakati Pasokan Gas 55 Bcm dan Pendanaan Energi Nuklir
36 menit yang lalu
5 Fakta Pangeran Al...
5 Fakta Pangeran Al Waleed, Sleeping Prince yang Sudah Koma 19 Tahun
1 jam yang lalu
Abu Ubaidah Puji Keajaiban...
Abu Ubaidah Puji Keajaiban Militer Saat Pejuang Al-Qassam Sergap Pasukan Israel di Rafah
2 jam yang lalu
Pemerintah Gaza Peringatkan...
Pemerintah Gaza Peringatkan Kematian Massal Segera akibat Blokade Israel
3 jam yang lalu
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
3 jam yang lalu
Senator Jerman Juluki...
Senator Jerman Juluki Tesla Mobil Nazi, Elon Musk Makin Dibenci di Eropa
4 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved