Perusahaannya Dijatuhi 'Blacklist' oleh AS, China: Itu Bentuk Penindasan Tak Berdasar

Minggu, 11 Juli 2021 - 18:58 WIB
loading...
Perusahaannya Dijatuhi...
Kementerian Perdagangan China mengatakan, masuknya entitas China dalam daftar itu pelanggaran serius terhadap aturan ekonomi dan perdagangan internasional. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - China menolak keputusan Amerika Serikat (AS) memasukan puluhan perusahaan asal Negeri TiraiiBambu itu ke dalam daftar hitam. Setidaknya 23 perusahaan China, atau memiliki hubungan dengan China , masuk daftar hitam AS.

Kementerian Perdagangan China mengatakan, masuknya entitas China dalam daftar tersebut adalah pelanggaran serius terhadap aturan ekonomi dan perdagangan internasional.

"Ini penindasan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan-perusahaan China," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (11/7/2021).

"Pemerintah China akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah China," sambungnya.

Sebelumnya diwartakan, Kementerian Perdagangan ASmemasukkan 34 entitas, yang terdiri dari perusahaan dan individu, yang diduga memiliki hubungan dengan China, Rusia, dan Iran ke daftar hitam. Mereka dimasukan dalam daftar hitam karena diduga terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan kebijakan luar negeri dan kepentingan keamanan nasional AS.

Dari 34 entitas, 14 berbasis di China dan diduga terlibat kampanye penindasan, penahanan massal, dan pengawasan teknologi tinggi Beijing terhadap etnis Uighur, Kazakh, dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya di Daerah Otonomi di Xinjiang. Di mana, AS menyebut Beijing terus melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah itu.

Lima entitas lain yang secara langsung mendukung program modernisasi militer China juga masuk dalam daftar tersebut. Sementara delapan perusahaan dimasukan karena "memfasilitasi ekspor" barang-barang AS ke Iran.

Enam entitas masuk daftar hitam karena keterlibatan mereka dalam pengadaan komponen elektronik asal AS, yang dikatakan kemungkinan sebagai kelanjutan dari program militer Rusia. Sedangkan satu lainnya ditambahkan ke daftar pengguna-akhir militer dibawah tujuan Rusia.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
Jalur Puncak Bogor Kembali...
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Sore Ini
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
Berita Terkini
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
49 menit yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
1 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
2 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
3 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
4 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
5 jam yang lalu
Infografis
NATO Eropa Takut Trump...
NATO Eropa Takut Trump akan Hentikan Dukungan Senjata AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved