California dan Nevada Terpanggang Gelombang Panas, Suhu Capai Rekor Tertinggi

Sabtu, 10 Juli 2021 - 21:01 WIB
loading...
California dan Nevada Terpanggang Gelombang Panas, Suhu Capai Rekor Tertinggi
Perkiraan cuaca menunjukkan suhu panas yang ekstrem di AS dan Kanada. Foto/bbc
A A A
CALIFORNIA - Panas ekstrem sedang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Kanada , dengan perkiraan suhu yang memecahkan rekor di negara bagian California dan Nevada.

Kondisi ini terjadi hanya beberapa pekan setelah gelombang panas berbahaya lainnya melanda kedua negara bagian, mengalahkan rekor terpanas Juni di Amerika Utara.

Death Valley California pada Jumat (9/7) mencatat suhu tertinggi 54,4 derajat Celsius, dengan panas yang sama diperkirakan akhir pekan ini.



Jutaan orang di AS berada di bawah peringatan suhu panas yang luar biasa.



Layanan Cuaca Nasional telah menyarankan mereka yang terkena dampak untuk minum banyak air dan tinggal di gedung ber-AC.



Suhu di Death Valley pada Jumat (9/7) cocok dengan yang tercatat pada Agustus 2020 yang menurut beberapa orang adalah suhu tertinggi yang pernah tercatat di Bumi. Suhu 56,7 derajat Celsius tercatat pada 1913, tetapi ini diperdebatkan oleh para ahli iklim.

Peramal cuaca mengatakan rekor Las Vegas 47,2 derajat Celsius juga bisa dilewati.

Kanada juga bersiap menghadapi panas yang ekstrem, meskipun diperkirakan tidak akan mendekati suhu yang terlihat pada akhir bulan lalu ketika desa Lytton di British Colombia mencapai 49,6 derajat Celsius, memecahkan rekor suhu tertinggi di negara itu.

Gelombang panas mengakibatkan lonjakan kematian warga secara mendadak dan peningkatan kunjungan rumah sakit untuk penyakit yang berhubungan dengan panas.

Sambaran petir juga memicu puluhan kebakaran hutan, memaksa orang-orang mengungsi dari rumah mereka.

Para ahli mengatakan perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi kejadian cuaca ekstrem, seperti gelombang panas. Tetapi menghubungkan setiap peristiwa tunggal dengan pemanasan global itu rumit.

Studi oleh para peneliti iklim mengatakan panas yang menghanguskan Kanada barat dan AS pada akhir Juni "hampir tidak mungkin" terjadi tanpa faktor perubahan iklim.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1767 seconds (0.1#10.140)