Terlibat Pertempuran Sengit dengan Taliban, 300 Tentara Afghanistan Melarikan Diri
loading...
A
A
A
KABUL - Ratusan tentara perbatasan Afghanistan terpaksa mencari perlindungan di Tajikistan pada Sabtu kemarin. Mereka melarikan diri dari serangan besar-besaran Taliban , yang telah mengintensifkan serangannya di tengah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari negara itu.
Pertempuran sengit di perbatasan ini dikonfirmasi oleh militer Tajikistan.
"Lebih dari 300 tentara perbatasan Afghanistan harus menyeberang ke wilayah Tajikistan untuk menghindari kerugian besar di tengah bentrokan dengan gerilyawan yang maju," layanan pers pasukan perbatasan Tajikistan mengatakan kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, yang dinukil Russia Today, Minggu (4/7/2021).
"Prajurit asing diizinkan masuk sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan bertetangga yang baik," tambahnya.
Layanan pers itu menegaskan bahwa perbatasan dengan Afghanistan tetap berada di bawah kendali penuh pasukan Tajikistan.
Meskipun mundur, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan pasukan pemerintah berhasil membunuh sedikitnya 224 gerilyawan Taliban.
“Pasukan keamanan dan pertahanan Afghanistan tidak akan menyia-nyiakan upaya apa pun untuk merebut kembali daerah-daerah yang baru-baru ini direbut oleh Taliban," janji Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Fawad Aman.
Taliban telah mengintensifkan kegiatannya setelah AS mulai menarik pasukannya dari Afghanistan setelah tinggal selama dua dekade di negara itu. Pada hari Jumat, pasukan Amerika dan NATO telah meninggalkan Lapangan Udara Bagram, yang dulunya merupakan pangkalan Afghanistan terbesar mereka. Presiden AS Joe Biden sebelumnya menetapkan tenggat waktu 11 September agar penarikan itu selesai.
Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada outlet media lokal, TOLOnews, lebih dari selusin distrik, sebagian besar di Provinsi Badakhshan timur laut Afghanistan, telah jatuh ke tangan Taliban selama 24 jam terakhir.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Pertempuran sengit di perbatasan ini dikonfirmasi oleh militer Tajikistan.
"Lebih dari 300 tentara perbatasan Afghanistan harus menyeberang ke wilayah Tajikistan untuk menghindari kerugian besar di tengah bentrokan dengan gerilyawan yang maju," layanan pers pasukan perbatasan Tajikistan mengatakan kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, yang dinukil Russia Today, Minggu (4/7/2021).
"Prajurit asing diizinkan masuk sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan bertetangga yang baik," tambahnya.
Layanan pers itu menegaskan bahwa perbatasan dengan Afghanistan tetap berada di bawah kendali penuh pasukan Tajikistan.
Meskipun mundur, Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan pasukan pemerintah berhasil membunuh sedikitnya 224 gerilyawan Taliban.
“Pasukan keamanan dan pertahanan Afghanistan tidak akan menyia-nyiakan upaya apa pun untuk merebut kembali daerah-daerah yang baru-baru ini direbut oleh Taliban," janji Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Fawad Aman.
Taliban telah mengintensifkan kegiatannya setelah AS mulai menarik pasukannya dari Afghanistan setelah tinggal selama dua dekade di negara itu. Pada hari Jumat, pasukan Amerika dan NATO telah meninggalkan Lapangan Udara Bagram, yang dulunya merupakan pangkalan Afghanistan terbesar mereka. Presiden AS Joe Biden sebelumnya menetapkan tenggat waktu 11 September agar penarikan itu selesai.
Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada outlet media lokal, TOLOnews, lebih dari selusin distrik, sebagian besar di Provinsi Badakhshan timur laut Afghanistan, telah jatuh ke tangan Taliban selama 24 jam terakhir.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)