Turki: Belum Ada Keputusan dalam Pembahasan Bandara Kabul

Jum'at, 02 Juli 2021 - 19:01 WIB
loading...
Turki: Belum Ada Keputusan dalam Pembahasan Bandara Kabul
Suasana Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Menteri Pertahanan (Menhan) Turki Hulusi Akar mengatakan negosiasi atas proposal negaranya untuk mengoperasikan dan mengamankan bandara internasional utama di Afghanistan sedang berlangsung.

Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengatakan Turki sedang mendiskusikan rencana tersebut dengan beberapa negara.

“Harus ada beberapa keputusan politik di PBB dan NATO, dan kesepakatan harus dicapai dengan pemerintah Afghanistan,” papar dia.



Dia menambahkan Turki sedang mencari dukungan politik, keuangan dan logistik dari berbagai negara.



Dia menekankan keputusan akhir belum tercapai, tetapi negosiasi dengan Amerika Serikat terus berlanjut dan rencana itu akan dieksekusi setelah persetujuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.



Awal musim panas ini, Turki mengusulkan mengoperasikan dan memberikan keamanan untuk Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul setelah penarikan AS dari Afghanistan.

Presiden Recep Tayyip Erdogan membahasnya dengan Presiden AS Joe Biden pada pertemuan tatap muka pertama mereka selama KTT NATO pada pertengahan Juni.

Kesepakatan tentang perlindungan bandara menjadi semakin mendesak karena penarikan terakhir dari 2.500-3.500 tentara AS yang tersisa dan 76.000 tentara sekutu NATO mendekati akhir.

Pada Jumat (2/7), semua pasukan AS meninggalkan Lapangan Terbang Bagram setelah 20 tahun berada di sana.

Lapangan terbang itu telah menjadi pusat operasi militer di seluruh negeri untuk mengalahkan Taliban dan memburu para pelaku serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat oleh al-Qaeda.

Anggota NATO Turki memiliki lebih dari 500 tentara di Afghanistan dan telah memainkan peran penting di bandara itu.

Menhan Akar sebelumnya mengatakan Turki tidak memiliki rencana mengerahkan lebih banyak pasukan.

“Bandara harus dibuka dan beroperasi. Jika bandara tidak berfungsi, kedutaan besar akan ditarik, dan dalam situasi seperti itu, Afghanistan akan menjadi negara yang terisolasi,” papar menteri pertahanan Turki itu.

Tanpa kesepakatan terpisah tentang bandara, operasi saat ini harus dipertahankan di bawah Misi Dukungan Tegas, yang merupakan misi militer pimpinan AS saat ini.

Sampai ada kesepakatan, tidak jelas apakah AS dan NATO dapat menyatakan misi militer mereka di Afghanistan berakhir.

“Kami telah menyatakan niat kami. Kami bilang kami bisa bertahan jika kondisi ini terwujud,” ujar Akar.

Komentar menteri itu dilaporkan kantor berita resmi Anadolu.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)