COVID-19 Varian Delta Mewabah, Setengah dari Australia Lockdown

Rabu, 30 Juni 2021 - 15:08 WIB
loading...
COVID-19 Varian Delta...
COVID-19 varian delta mewabah, setengah dari Australia lockdown. Foto/CNN
A A A
CANBERRA - Tujuh kota di Australia sekarang memberlakukan lockdown atau penguncian saat pihak berwenang berjuang untuk mencegah penyebaran varian virus Corona Delta yang sangat menular.

Pejabat melaporkan sedikit peningkatan kasus pada hari Rabu (30/6/2021), menjadi lebih dari 200 kasus. Para pemimpin negara bagian Australia mengatakan mereka menghadapi "situasi pressure cooker" ketika kasus baru muncul.

Hampir separuh populasi - lebih dari 12 juta orang - berada di bawah perintah untuk tetap tinggal di rumah di Sydney, Brisbane, Perth, Darwin, Townsville, dan Gold Coast. Kota pedalaman Alice Springs juga memasuki penguncian cepat setelah kasus muncul di Australia Selatan. Pejabat setempat khawatir virus itu dapat menyebar ke komunitas Aborigin yang rentan di dekatnya.

New South Wales mencatat 22 kasus baru pada hari Rabu menjadikan clusternya menjadi sekitar 170 kasus. Ibukotanya, Sydney, dan daerah sekitarnya tetap terkunci hingga 9 Juli.

Banyak yang mendesak vaksinasi lebih cepat karena hanya 5% dari populasi yang tetap divaksinasi. Namun pesan terkait vaksin utama negara itu, AstraZeneca , telah membingungkan. Pasalnya, Perdana Menteri negara bagian Queensland dan Australia Barat menentang arahan Perdana Menteri Scott Morrison bahwa orang di bawah 40 tahun bisa mendapatkan vaksin.

Setelah berbulan-bulan hampir membasmi virus, wabah Delta telah mengejutkan Australia dari gaya hidupnya yang sebelumnya santai.



Varian ini bermunculan di lima dari delapan negara bagian dan teritorinya, hanya dua minggu setelah klaster pertama muncul di Sydney.

Selama setahun terakhir, Australia telah menikmati tingkat penularan mendekati nol, mencatat hanya satu kematian terkait COVID-19 tahun ini.

Negara itu telah mencegah penularan masyarakat yang lebih luas melalui langkah-langkah termasuk penutupan perbatasan, karantina hotel dan sistem pelacakan yang agresif.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2118 seconds (0.1#10.140)