Gelombang Panas di AS Memakan Korban Jiwa dan Picu Blackout

Rabu, 30 Juni 2021 - 10:46 WIB
loading...
Gelombang Panas di AS Memakan Korban Jiwa dan Picu Blackout
Gelombang panas yang melenda AS menyebabkan korban jiwa dan pemadaman listrik bergilir. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Gelombang panas barat laut Amerika Serikat (AS) yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menghantam Seattle dan Portland, Oregon, bergerak ke daratan. Ini memicu perusahaanlistrik di Spokane, Washington, untuk melanjutkan pemadaman bergilir di tengah permintaan daya yang besar.

Para pejabat mengatakan selusin kematian di Washington dan Oregon mungkin terkait dengan cuaca panas yang hebat yang dimulai akhir pekan lalu.

Cuaca berbahaya yang membuat Seattle dan Portland mencatat rekor suhu tinggi melebihi 37,7 derajat Celcius selama beberapa hari berturut-turut diperkirakan akan mereda di kota-kota tersebut. Tapi di pedalaman Spokane suhu junstru melonjak.

Layanan Cuaca Nasional mengatakan suhu panas mencapai 42,2 C di Spokane. Ini adalah suhu tertinggi yang pernah tercatat di sana.

Sekitar 9.300 pelanggan Avista Utilities di Spokane kehilangan listrik pada hari Senin dan perusahaan mengatakan pemadaman lebih terencana dimulai pada Selasa sore di kota berpenduduk sekitar 220.000 orang itu.

“Kami mencoba membatasi pemadaman hingga satu jam per pelanggan,” kata Heather Rosentrater, wakil presiden Avista untuk pengiriman energi seperti dikutip dari AP, Rabu (30/6/2021).



Rosentrater mengatakan pemadaman adalah masalah distribusi, dan tidak berasal dari kekurangan listrik di sistem

Dia mengatakan sekitar 2.400 pelanggan mengalami pemadaman listirk setelah pukul 2 siang. Selasa, sebagian besar di sisi utara kota, dan pelanggan tersebut telah diberitahu tentang pemadaman yang direncanakan. Sekitar 21.000 pelanggan diperingatkan Selasa pagi bahwa mereka mungkin mengalami pemadaman.

"Avista harus menerapkan pemadaman yang disengaja pada hari Senin karena sistem listrik mengalami permintaan puncak baru, dan ketegangan suhu tinggi memengaruhi sistem dengan cara yang mengharuskan kami untuk secara proaktif mematikan daya untuk beberapa pelanggan," terang presiden dan kepala eksekutif perusahaan Dennis Vermillion.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1363 seconds (0.1#10.140)