UE Keluarkan Vaksin Buatan India dari Daftar Hijau

Senin, 28 Juni 2021 - 19:50 WIB
loading...
UE Keluarkan Vaksin Buatan India dari Daftar Hijau
India menyampaikan kekhawatirannya setelah Covishield, yang diproduksi oleh Serum Institute of India, dikeluarkan dari daftar vaksin yang disetujui di bawah Green Pass UE. Foto/REUTERS
A A A
NEW DELHI - India telah menyampaikan kekhawatirannya kepada European Medicines Agency (EMA) setelah Covishield, yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII), dikeluarkan dari daftar vaksin yang disetujui di bawah Green Pass Uni Eropa (UE) . Covishield adalah versi India dari vaksin AstraZeneca.

Vaksin ini adalah satu-satunya vaksin buatan India yang telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Daftar Penggunaan Darurat (EUL).

Pengecualian Covishield dari daftar vaksin yang disetujui EMA juga dikemukakan oleh Chief Executive Officer (CEO) SII, Adar Poonawalla. Dia meyakinkan bahwa masalah tersebut akan "segera diselesaikan".

"Saya menyadari bahwa banyak orang India yang telah menggunakan Covishield menghadapi masalah dengan perjalanan ke UE," kata Poonawalla melalui akun Twitternya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (28/6/2021).

"Saya meyakinkan semua orang, saya telah mengambil ini di tingkat tertinggi dan berharap untuk menyelesaikan masalah ini segera, baik dengan regulator maupun di tingkat diplomatik antar negara," sambungnya.

Green Pass, atau EU Digital COVID Certificate, akan diluncurkan mulai 1 Juli dan akan berlaku selama satu tahun.

Menurut Komisi Eropa, pemegang Green Pass, baik itu warga negara UE atau rekan-rekan mereka dari negara ketiga, akan berhak melakukan perjalanan "bebas batasan" di negara-negara anggota mereka.

Semua orang yang telah divaksinasidengan salah satu dari empat vaksin yang disetujui EMA, atau baru-baru ini dites negatif untuk Covid-19, atau telah mengembangkan kekebalan alami terhadap virus dari infeksi sebelumnya akan memenuhi syarat untuk mendapatkan Green Pass.

Sejauh ini, EMA telah menyetujui empat vaksin, yakni Pfizer/BioNTech, Johnson & Johnson, Moderna dan AstraZeneca. WHO, di sisi lain, telah menyetujui total delapan vaksin di bawah EUL, Astrazeneca-SK Bio, Serum Institute of India, Sinopharm, Sinovac-CoronaVac dan empat vaksin yang disetujui UE.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1837 seconds (0.1#10.140)