Usir Kapal Perang Inggris, Rusia Lepaskan Tembakan Peringatan Hingga Jatuhkan Bom

Rabu, 23 Juni 2021 - 20:12 WIB
loading...
Usir Kapal Perang Inggris,...
Kapal perang Inggris, HMS Defender. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
MOSKOW - Sebuah kapal perang Rusia melepaskan tembakan peringatan dan sebuah pesawat tempur Rusia menjatuhkan bom untuk memaksa kapal perusak Inggris menjauh dari daerah di Laut Hitam dekat Crimea yang diklaim Rusia sebagai perairan teritorialnya.

Insiden itu menandai pertama kalinya sejak Perang Dingin Moskow menggunakan peluru tajam untuk menghalangi kapal perang NATO, yang mencerminkan meningkatnya risiko insiden militer di tengah meningkatnya ketegangan Rusia-Barat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal perang Rusia melepaskan tembakan peringatan setelah kapal perusak rudal Inggris Defender mengabaikan pemberitahuan terhadap intrusi di perairan teritorial Rusia. Dikatakan bahwa pembom Su-24 Rusia juga menjatuhkan empat bom di depan kapal Inggris untuk membujuknya agar mengubah arah.

"Beberapa menit kemudian, kapal perang Inggris meninggalkan perairan Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari AP, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Putin Peringatkan Risiko Perlombaan Senjata Baru di Eropa

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah memanggil atase militer Inggris di Moskow untuk memprotes manuver kapal perusak Inggris tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan mengetahui laporan tersebut tetapi tidak segera berkomentar.

HMS Defender, sebuah kapal perusak Tipe 45, adalah bagian dari kelompok serang Inggris yang saat ini menuju kawasan Indo-Pasifik. Namun, diumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan memisahkan diri untuk sementara dari kelompok tersebut untuk melaksanakan "set misinya sendiri" di Laut Hitam.

Rusia mencaplok Semenanjung Crimea Ukraina pada 2014, sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar negara di dunia, mendapatkan akses ke garis pantai Laut Hitam yang panjang di semenanjung itu. Rusia telah sering kesal dengan kunjungan kapal perang NATO di dekat Crimea, menganggapnya memicu ketidakstabilan.

Anggota NATO Turki, Rumania, dan Bulgaria semuanya berada di Laut Hitam, tetapi kapal perang dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sekutu NATO lainnya juga semakin sering berkunjung ke sana untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina.

Baca juga: Kapal Induk Terbaru Inggris Perangi ISIS, Rusia Terpancing Adu Kuat

Berbicara tepat sebelum insiden itu, Jenderal Valery Gerasimov, kepala Staf Umum angkatan bersenjata Rusia, dengan tajam mengkritik pengerahan kapal perang NATO di dekat perairan Rusia.

“Langkah kapal perang AS dan sekutunya jelas-jelas provokatif,” kata Gerasimov pada konferensi keamanan internasional di Moskow yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

“Ini menciptakan prasyarat untuk insiden dan tidak membantu meredakan ketegangan di bidang militer,” tegasnya.

Dia menuduh bahwa kapal perusak Inggris Dragon menyusup ke perairan Rusia dekat Crimea pada bulan Oktober, dan kapal perusak AS John McCain melanggar perbatasan Rusia di Laut Jepang pada bulan November.

Pada bulan April, Rusia memberlakukan pembatasan pergerakan kapal angkatan laut asing di dekat Crimea hingga November dalam sebuah langkah yang menarik protes keras dari Ukraina dan Barat. Rusia telah menolak kritik itu dan mencatat bahwa pembatasan itu tidak akan mengganggu pengiriman komersial.

Awal tahun ini, Rusia juga meningkatkan pasukannya di dekat perbatasan dengan Ukraina dan memperingatkan pihak berwenang Ukraina agar tidak menggunakan kekuatan untuk merebut kembali kendali atas wilayah timur negara itu, di mana konflik dengan separatis yang didukung Rusia telah menewaskan lebih dari 14.000 orang dalam tujuh tahun.

Moskow kemudian menarik beberapa pasukannya setelah melakukan manuver, tetapi pejabat Ukraina mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka tetap bertahan.

Baca juga: Pasukan Rusia Tinggalkan Perbatasan Ukraina, Ini Videonya
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Apa Rusia Membantu Padamkan...
Apa Rusia Membantu Padamkan Kebakaran Israel?
Meski Ukraina Tebar...
Meski Ukraina Tebar Ancaman, Siapa yang Datang ke Parade Hari Kemenangan di Moskow?
Raja Charles III Kesal...
Raja Charles III Kesal dengan Reaksi Lebay Pangeran Harry soal Keamanan Kerajaan
Pemilihan Paus Baru,...
Pemilihan Paus Baru, Konklaf Kembali Dilanjutkan Hari Ini
Asap Hitam, Para Kardinal...
Asap Hitam, Para Kardinal Belum Berhasil Pilih Paus Baru di Hari Ke-2 Konklaf
Rekomendasi
Wisuda ke-67 UKRIDA...
Wisuda ke-67 UKRIDA Serukan Pendidikan Tinggi Berdampak
Cipta Sarana Medika...
Cipta Sarana Medika Resmi Melantai di Bursa, Bidik Dana Segar Rp69,96 Miliar
Sinopsis RCTI Layar...
Sinopsis RCTI Layar Drama Indonesia Mencintaimu Sekali Lagi Eps 138: Permintaan Lingga untuk Mencintai Arini Sekali Lagi
Berita Terkini
Israel Ingin Bangun...
Israel Ingin Bangun Kamp Isolasi Paksa di Gaza yang Mirip Ghetto Nazi
10 Sebab Jet Tempur...
10 Sebab Jet Tempur J-10C Pakistan Bisa Tembak Jatuh 3 Rafale India yang Lebih Canggih
5 Fakta India Rudal...
5 Fakta India Rudal Masjid di Pakistan, Picu Kemarahan Dunia
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale yang Dipakai India Bombardir Pakistan Lalu Ditembak Jatuh
Infografis
Sistem Perang Elektronik...
Sistem Perang Elektronik Rusia Bikin Senjata NATO Jadi Rongsokan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved