Pasukan Junta Myanmar Pukuli Anak 17 Tahun dengan Popor Senapan lalu Dikubur

Rabu, 23 Juni 2021 - 01:23 WIB
loading...
Pasukan Junta Myanmar...
Pasukan keamanan junta militer Myanmar menangkapi warga sipil setelah demo anti-kudeta militer terjadi di beberapa kota di Myanmar. Foto/REUTERS
A A A
YANGON - Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun ditangkap dan disiksa pasukan keamanan junta militer Myanmar . Anak remaja tersebut ditutup matanya, dipukuli dengan popor senapan dan kemudian dikubur hingga seleher untuk menakuti-nakuti.

Penyiksaan tersebut diungkap Human Rights Watch (HRW) pada hari Selasa. Kelompok hak asasi manusia (HAM) tersebut mengatakan remaja itu adalah satu di antara banyak orang yang menjadi sasaran penyiksaan, pemukulan dan perlakuan buruk lainnya sejak militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari.

Anak remaja itu ditangkap pada awal Mei saat penggerebekan malam di rumahnya dan dituduh sebagai pemimpin kelompok protes.



Dia mengatakan kepada HRW bahwa dia dipukuli di kepala dengan popor senapan selama penangkapan, ditutup matanya, dan kemudian dibawa ke pusat interogasi di lokasi yang tidak bisa dia identifikasi.

Selama empat hari berikutnya, interogator militer berulang kali memukulnya dengan tongkat bambu yang diisi dengan semen dan menempelkan tongkat itu ke tulang keringnya selama interogasi.

“Pada hari ketiga, mereka mengantar saya ke kawasan hutan sekitar satu jam dari tempat interogasi,” kata remaja itu dalam pengakuannya kepada HRW.

“Mereka memaksa saya untuk berbaring ke dalam lubang sementara saya ditutup matanya, dan tangan saya diikat. Mereka juga berencana untuk memukul kepala saya dengan tongkat, dan saya pikir saya akan dikubur hidup-hidup ketika mereka mulai menutupi saya dengan tanah," lanjut pengakuan tersebut sebagaimana dikutip dari situs HRW, Rabu (23/6/2021).

Anak itu mengatakan dia dan orang lain yang ditangkap bersamanya tidak diberi makan dan minum selama berhari-hari dan minum air toilet untuk bertahan hidup.

Dia ditahan di fasilitas interogasi selama total tujuh hari sebelum dipindahkan ke Penjara Insein di kota terbesar Myanmar, Yangon, dan akhirnya dibebaskan setelah menandatangani pengakuan palsu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Fethulllah Gulen,...
Profil Fethulllah Gulen, Ulama yang Dituduh Erdogan sebagai Dalang Kudeta Turki
Siapa Tulip Siddiq?...
Siapa Tulip Siddiq? Politikus Inggris yang Selamat dari Kudeta Berdarah di Bangladesh
Militer Myanmar Bombardir...
Militer Myanmar Bombardir Desa yang Dikuasai Pemberontak, 40 Orang Tewas
Bos Yakuza Akui Bersalah...
Bos Yakuza Akui Bersalah Jual Bahan Senjata Nuklir ke Iran
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
Artis K-Pop Dukung Pemakzulan...
Artis K-Pop Dukung Pemakzulan Presiden Korea Selatan dengan Bagikan Makanan ke Demonstran
Kemlu Pulangkan 21 WNI...
Kemlu Pulangkan 21 WNI Korban Perdagangan Manusia di Myanmar
Usai Netanyahu, ICC...
Usai Netanyahu, ICC Bidik Jenderal Junta Myanmar atas Kejahatan terhadap Muslim Rohingya
KBRI Yangon Selamatkan...
KBRI Yangon Selamatkan Para WNI yang Disiksa di Myawaddy Myanmar
Rekomendasi
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Bertempur Langsung dengan...
Bertempur Langsung dengan Hizbullah, 7 Pasukan Israel Tewas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved