Raisi Menolak Bertemu Biden Meski AS Penuhi Tuntutan Iran
loading...
A
A
A
Raisi mendesak Washington untuk kembali ke kesepakatan nuklir dan mencabut semua sanksi terhadap Iran.
“Semua sanksi yang dijatuhkan kepada Iran harus dicabut dan diverifikasi oleh Teheran,” ungkap dia.
Raisi menegaskan kembali posisi Iran bahwa program rudal balistik dan dukungannya terhadap milisi regional “tidak dapat dinegosiasikan.”
Ditanya tentang perannya dalam eksekusi massal tahanan politik Iran pada 1988, Raisi menggambarkan dirinya sebagai "pembela hak asasi manusia."
“Jika seorang jaksa membela hak-hak rakyat dan keamanan masyarakat, dia harus dipuji dan didorong. Saya bangga telah membela keamanan di mana pun saya berada sebagai jaksa,” ungkap Raisi, yang merupakan wakil jaksa Teheran pada 1988.
Kelompok hak asasi mengatakan Raisi adalah anggota terkemuka dari apa yang kemudian dikenal sebagai "komite kematian" yakni sekelompok pejabat peradilan dan intelijen Iran yang dibentuk Pemimpin Tertinggi Ruhollah Khomeini untuk mengawasi eksekusi massal ribuan tahanan politik pada 1988.
Kelompok hak asasi memperkirakan sebanyak 5.000 orang dieksekusi.
Raisi dikenai sanksi oleh AS pada 2019 karena pelanggaran hak asasi manusia, termasuk eksekusi 1988.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan pada Sabtu Raisi harus diselidiki atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
“Semua sanksi yang dijatuhkan kepada Iran harus dicabut dan diverifikasi oleh Teheran,” ungkap dia.
Raisi menegaskan kembali posisi Iran bahwa program rudal balistik dan dukungannya terhadap milisi regional “tidak dapat dinegosiasikan.”
Ditanya tentang perannya dalam eksekusi massal tahanan politik Iran pada 1988, Raisi menggambarkan dirinya sebagai "pembela hak asasi manusia."
“Jika seorang jaksa membela hak-hak rakyat dan keamanan masyarakat, dia harus dipuji dan didorong. Saya bangga telah membela keamanan di mana pun saya berada sebagai jaksa,” ungkap Raisi, yang merupakan wakil jaksa Teheran pada 1988.
Kelompok hak asasi mengatakan Raisi adalah anggota terkemuka dari apa yang kemudian dikenal sebagai "komite kematian" yakni sekelompok pejabat peradilan dan intelijen Iran yang dibentuk Pemimpin Tertinggi Ruhollah Khomeini untuk mengawasi eksekusi massal ribuan tahanan politik pada 1988.
Kelompok hak asasi memperkirakan sebanyak 5.000 orang dieksekusi.
Raisi dikenai sanksi oleh AS pada 2019 karena pelanggaran hak asasi manusia, termasuk eksekusi 1988.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan pada Sabtu Raisi harus diselidiki atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(sya)