Lawan Tekanan AS, Yunani Tolak Nonaktifkan Sistem Rudal S-300

Sabtu, 19 Juni 2021 - 19:04 WIB
loading...
Lawan Tekanan AS, Yunani...
Yunani menolak permintaan AS untuk menonaktifkan sistem rudal S-300. Foto/Bulgarian Military
A A A
ATHENA - Media Yunani melabeli Amerika Serikat (AS) sebagai pemeras setelah Washington dilaporkan menekan Athena untuk menonaktifkan sistem pertahanan S-300 buatan Rusia .

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Pentapostagma, pemerintah Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis melawan tekanan Amerika untuk segera menonaktifkan sistem pertahanan rudalnya, karena menunjukkan bahwa S-300 yang dimaksud tidak menimbulkan masalah.

"Kami ingin memperluas hubungan bilateral, tetapi kami tidak dapat diminta untuk menonaktifkan sistem. S-300 tidak menimbulkan masalah," kata Mitsotakis ketika ditanya tentang permintaan Amerika seperti dikutip Yeni Safak, Sabtu (19/6/2021).

Ini terjadi setelah AS selama bertahun-tahun menekan Turki untuk meninggalkan kesepakatannya untuk membeli sistem pertahanan rudal canggih S-400 dari Rusia. Hal ini mendorong Ankara untuk menunjukkan standar ganda Washington dalam berurusan dengan tetangganya Yunani yang memiliki S-300.



Sistem pertahanan rudal S-300, selesai pada tahun 1978, dirancang untuk bertahan dari serangan udara jarak pendek dan menengah dan dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling kuat di dunia.

Rusia menjual sistem S-300 ke 20 negara, termasuk negara anggota NATO seperti Bulgaria, Yunani dan Slovakia.

Krisis Kardak di Laut Aegea, yang pecah pada hari-hari terakhir tahun 1995 dan mencapai puncaknya pada Januari 1996, menjadi titik balik strategi pertahanan Yunani.

Gagal bertahan melawan Turki dalam klaimnya atas pulau Kardak, Yunani menyimpulkan bahwa penjualan senjata proporsional yang dilakukan AS ke kedua sisi Laut Aegea yaitu, Yunani dan Turki untuk mencapai keseimbangan antara kedua negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya.

Langkah pertama yang diambil Athena dalam hal ini pada tahun 1996 adalah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk pembelian sistem pertahanan udara S-300 untuk ditempatkan di tanah Siprus Yunani.

Rudal-rudal ini tidak dapat dikerahkan di Siprus selatan sebagai akibat dari tekanan Turki, tetapi pada tahun 1998 mereka dikerahkan di pulau Kreta Yunani, yang kepentingan strategisnya terus meningkat.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Prof Niam Berharap Semangat...
Prof Ni'am Berharap Semangat Perdamaian yang Disuarakan Paus Fransiskus Terus Dilanjutkan
Tak Terbukti Curang,...
Tak Terbukti Curang, Tia Rahmania Dapat Dukungan Warga Dapil Banten 1
Elnusa Petrofin Gelar...
Elnusa Petrofin Gelar Job Fair Perkuat Pengembangan Talenta Muda
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
5 jam yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
8 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
9 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
9 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
10 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
11 jam yang lalu
Infografis
Terungkap Rencana Rahasia...
Terungkap Rencana Rahasia Golden Dome, Perisai Rudal Canggih AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved