Pejabat AS Dikerjai, Diundang tapi Dilarang Mengakses Pangkalan AL Kamboja

Sabtu, 12 Juni 2021 - 14:28 WIB
loading...
Pejabat AS Dikerjai,...
Para pelaut Kamboja menaiki truk di sekitar kompleks Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja. Foto/REUTERS/Samrang Pring
A A A
PHNOM PENH - Seorang pejabat dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Phnom Penh dikerjai. Dia diundang secara resmi ke pangkalan Angkatan Laut (AL) terbesar di Kamboja , namun dia tidak diberi izin untuk mengakses penuh ke pangkalan tersebut.

Perlakukan terhadap pejabat Amerika itu muncul beberapa hari setelah Washington menyatakan keprihatinan tentang kegiatan militer China di pangkalan itu.



Saat dalam perjalanan ke Kamboja pada 1 Juni, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengajukan pertanyaan tentang kehadiran militer China di Pangkalan Angkatan Laut Ream dan meminta klarifikasi tentang pembongkaran gedung-gedung yang didanai AS di sana.

Perdana Menteri Hun Sen setuju setelah bertemu Sherman untuk mengizinkan pihak Kedutaan AS melakukan kunjungan rutin, di mana atase pertahanan Kolonel Marcus M. Ferrara diundang ke pangkalan tersebut pada hari Jumat.

"Selama kunjungan singkat, pejabat militer Kamboja menolak untuk mengizinkan Atase Pertahanan akses penuh ke Pangkalan Angkatan Laut," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/6/2021).

"Ketika menjadi jelas dia tidak akan diberikan akses yang memadai, Kolonel Ferrara mengakhiri kunjungan dan meminta pejabat militer Kamboja menjadwal ulang kunjungan dengan akses penuh pada kesempatan paling awal," lanjut pernyataan Kedutaan AS.

Kedutaan Amerika mengatakan kunjungan rutin dan sering oleh pejabat AS dan atase militer asing lainnya ke pangkalan itu akan menjadi langkah penting menuju transparansi yang lebih besar dan rasa saling percaya.

Ouk Seyha, komandan Pangkalan Angkatan Laut Ream, menolak berkomentar kepada Reuters ketika ditanya tentang kunjungan tersebut.

Chhum Socheat, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.



Pada bulan Oktober, Kamboja mengonfirmasi telah meruntuhkan fasilitas kecil buatan AS di pangkalan itu sebagai bagian dari peningkatan yang direncanakan. Namun, Kamboja membantah laporan bahwa China akan terlibat dalam hal itu.

Menteri Pertahanan Tea Banh mengatakan pekan lalu bahwa China akan membantu memodernisasi dan memperluas pangkalan Ream, tetapi tidak akan menjadi satu-satunya negara yang diberikan akses ke fasilitas tersebut.

Kamboja telah bergerak lebih dekat ke China untuk menjadi salah satu sekutu terpentingnya di Asia Tenggara, pada saat Washington berusaha melawan pengaruh Beijing yang berkembang di kawasan itu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2394 seconds (0.1#10.140)