Perempuan Ini Bunuh Temannya dengan Obat Tetes Mata
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorangperempuan daerah Milwaukee, Amerika Serikat (AS) ditangkap oleh otoritas keamanan setempat setelah dituduh meracuni temannya dengan obat tetes mata. Ia pun hadir di pengadilan pada Senin lalu setelah didakwa atas kejahatan pembunuhan dan pencurian .
Menurut catatan pengadilan Jessy R. Kurczewski diperintahkan ditahan dengan jaminan USD1 juta selama persidangan. Dia terdaftar dalam tahanan di Fasilitas Pemasyarakatan Distrik Waukesha.
"Negara percaya bahwa terdakwa telah membuktikan kemampuannya untuk mengambil keuntungan dari individu yang berisiko dan menimbulkan risiko bagi publik," kata jaksa Abbey Nickolie seperti dikutip dari NBC News, Rabu (9/6/2021).
Jaksa menuduh Kurczewski, dari Franklin, Wisconsin, membunuh korban yang tidak disebutkan namanya pada 3 Oktober 2018 dengan dosis fatal tetrahydrozoline, bahan utama obat tetes mata. Kematian itu awalnya dianggap overdosis obat, tetapi jaksa kemudian mengatakan itu kematian itu direkayasa agar terlihat seperti itu, termasuk obat yang dihancurkan di dada korban dan piring di dekatnya.
Pihak berwenang mengatakan akan sulit untuk mendapatkan dosis fatal tetrahydrozoline melalui mata, tetapi tidak jelas bagaimana korban menelan racun tersebut.
Kurczewski mengatakan kepada penyelidik bahwa dia merawat korban, yang katanya memiliki obsesi dengan obat tetes mata. Korban akan berusia 65 tahun jika dia masih hidup, menurut catatan pengadilan.
"Kurczewski mengubah ceritanya untuk mengklaim bahwa dia telah membantu korban bunuh diri setelah dia mengetahui bahwa penyelidik tidak percaya kematian itu karena overdosis," ungkap jaksa.
Kurczewski mengatakan kepada penyelidik bahwa dia membawakan temannya sebotol air yang berisi Visine sebaenam botol.
Menurut catatan pengadilan Jessy R. Kurczewski diperintahkan ditahan dengan jaminan USD1 juta selama persidangan. Dia terdaftar dalam tahanan di Fasilitas Pemasyarakatan Distrik Waukesha.
"Negara percaya bahwa terdakwa telah membuktikan kemampuannya untuk mengambil keuntungan dari individu yang berisiko dan menimbulkan risiko bagi publik," kata jaksa Abbey Nickolie seperti dikutip dari NBC News, Rabu (9/6/2021).
Jaksa menuduh Kurczewski, dari Franklin, Wisconsin, membunuh korban yang tidak disebutkan namanya pada 3 Oktober 2018 dengan dosis fatal tetrahydrozoline, bahan utama obat tetes mata. Kematian itu awalnya dianggap overdosis obat, tetapi jaksa kemudian mengatakan itu kematian itu direkayasa agar terlihat seperti itu, termasuk obat yang dihancurkan di dada korban dan piring di dekatnya.
Pihak berwenang mengatakan akan sulit untuk mendapatkan dosis fatal tetrahydrozoline melalui mata, tetapi tidak jelas bagaimana korban menelan racun tersebut.
Kurczewski mengatakan kepada penyelidik bahwa dia merawat korban, yang katanya memiliki obsesi dengan obat tetes mata. Korban akan berusia 65 tahun jika dia masih hidup, menurut catatan pengadilan.
"Kurczewski mengubah ceritanya untuk mengklaim bahwa dia telah membantu korban bunuh diri setelah dia mengetahui bahwa penyelidik tidak percaya kematian itu karena overdosis," ungkap jaksa.
Kurczewski mengatakan kepada penyelidik bahwa dia membawakan temannya sebotol air yang berisi Visine sebaenam botol.