Pangkalan Udara Incirlik: Pijakan Perang Dingin AS
loading...
A
A
A
ANKARA - Turki secara resmi bergabung dengan NATO pada Februari 1952, selama Perang Dingin berlangsung. Pembangunan pangkalan Incirlik, yang terletak sekitar 300 kilometer tenggara Ankara, dimulai pada musim semi tahun 1951.
Pada bulan Desember 1954, Staf Umum Turki dan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menandatangani perjanjian penggunaan bersama untuk pangkalan baru tersebut. Awalnya, Amerika berencana menggunakan pijakan sebagai tempat pementasan darurat dan situs pemulihan untuk pembom menengah, dan berat.
Incirlik digunakan dalam sejumlah besar operasi, baik selama Perang Dingin maupun setelahnya. Pada awal 1960-an, pesawat pengintai U-2 milik AS dikerahkan di sana, yang memicu ketegangan antara Turki dan Uni Soviet, kenang komentator politik itu.
Menurut situs web resmi pangkalan, banyak jenis pesawat termasuk F-4 Phantom, F-15 Eagles, F-16 Falcons, F-111 Aardvarks dan A-10 Thunderbolt dikerahkan ke Pangkalan Udara Incirlik sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an, kecuali selama Krisis Siprus.
Pada Maret 1980, Washington dan Ankara meningkatkan kerja sama militer dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dan Ekonomi (DECA) yang baru.
Menurut pengamat hubungan AS-Turki, Ceyhun Bozkurt, kesepakatan tersebut memberikan dasar hukum fundamental bagi kehadiran tentara Amerika di pangkalan tersebut.
"Pangkalan Incirlik digunakan oleh AS untuk berbagai tujuan selama operasi di Timur Tengah, termasuk penarikan warga Amerika selama Perang Arab-Israel dan Revolusi Islam di Iran," ucapnya, seperti dilansir Sputnik.
"Selain itu, selama operasi pertama di Teluk Persia dari Pangkalan Incirlik, dukungan udara diberikan kepada militer Amerika di Irak utara," sambungnya.
Secara keseluruhan, jelasnya, pangkalan itu memainkan peran aktif dalam implementasi misi NATO. Dia menegaskan bahwa di tengah hubungan yang terus memburuk dengan AS, Turki harus mengambil kendali penuh atas pangkalan tersebut.
Pada bulan Desember 1954, Staf Umum Turki dan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menandatangani perjanjian penggunaan bersama untuk pangkalan baru tersebut. Awalnya, Amerika berencana menggunakan pijakan sebagai tempat pementasan darurat dan situs pemulihan untuk pembom menengah, dan berat.
Incirlik digunakan dalam sejumlah besar operasi, baik selama Perang Dingin maupun setelahnya. Pada awal 1960-an, pesawat pengintai U-2 milik AS dikerahkan di sana, yang memicu ketegangan antara Turki dan Uni Soviet, kenang komentator politik itu.
Menurut situs web resmi pangkalan, banyak jenis pesawat termasuk F-4 Phantom, F-15 Eagles, F-16 Falcons, F-111 Aardvarks dan A-10 Thunderbolt dikerahkan ke Pangkalan Udara Incirlik sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an, kecuali selama Krisis Siprus.
Pada Maret 1980, Washington dan Ankara meningkatkan kerja sama militer dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dan Ekonomi (DECA) yang baru.
Menurut pengamat hubungan AS-Turki, Ceyhun Bozkurt, kesepakatan tersebut memberikan dasar hukum fundamental bagi kehadiran tentara Amerika di pangkalan tersebut.
"Pangkalan Incirlik digunakan oleh AS untuk berbagai tujuan selama operasi di Timur Tengah, termasuk penarikan warga Amerika selama Perang Arab-Israel dan Revolusi Islam di Iran," ucapnya, seperti dilansir Sputnik.
"Selain itu, selama operasi pertama di Teluk Persia dari Pangkalan Incirlik, dukungan udara diberikan kepada militer Amerika di Irak utara," sambungnya.
Secara keseluruhan, jelasnya, pangkalan itu memainkan peran aktif dalam implementasi misi NATO. Dia menegaskan bahwa di tengah hubungan yang terus memburuk dengan AS, Turki harus mengambil kendali penuh atas pangkalan tersebut.
(esn)