Demo Terjadi di Turki, Minta Usir Pasukan AS dari Pangkalan Incirlik
loading...
A
A
A
ANKARA - Para demonstran pada Selasa (27/4/2021) berkumpul di luar Pangkalan Udara Incirlik di Turki , tempat pasukan Amerika Serikat (AS) ditempatkan. Mereka menuntut pihak berwenang menutup fasilitas militer itu dan mengusir pasukan Amerika.
Demo anti-AS itu sebagai respons atas keputusan Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu yang secara resmi mengakui pembantaian 1,5 juta orang Armenia oleh pasukan Kekaisaran Ottoman tahun 1915 sebagai genosida.
Protes di luar Pangkalan Udara Incirlik diorganisir oleh kelompok Persatuan Pemuda Turki (TGB), yang menyebut pengakuan Joe Biden atas genosida itu ilegal dan tidak sah secara hukum.
Mengutip Sputniknews, para demonstran membawa bendera nasional Turki dan spanduk bertuliskan; "Keluar dari NATO—musuh Ataturk", "Tutup Incirlik untuk AS dalam menanggapi kebohongan tentang genosida", dan "Tidak untuk NATO. Ini adalah tanah kami!"
Keputusan Biden yang resmi mengakui pembunuhan sekitar 1,5 juta orang Armenia di era Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia Pertama sebagai genosida telah dikecam keras oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai keputusan "tidak berdasar" dan "mengecewakan".
Dia menyatakan bahwa langkah itu akan memiliki dampak destruktif pada hubungan AS-Turki, tetapi dia tidak merinci dampaknya.
Ankara menggambarkan deportasi dan kematian orang-orang Armenia dalam periode bersejarah itu sebagai tanggapan Kekaisaran Ottoman terhadap pemberontakan Armenia dan menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah memerintahkan pembunuhan sistematis terhadap komunitas tersebut.
Demo anti-AS itu sebagai respons atas keputusan Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu yang secara resmi mengakui pembantaian 1,5 juta orang Armenia oleh pasukan Kekaisaran Ottoman tahun 1915 sebagai genosida.
Protes di luar Pangkalan Udara Incirlik diorganisir oleh kelompok Persatuan Pemuda Turki (TGB), yang menyebut pengakuan Joe Biden atas genosida itu ilegal dan tidak sah secara hukum.
Mengutip Sputniknews, para demonstran membawa bendera nasional Turki dan spanduk bertuliskan; "Keluar dari NATO—musuh Ataturk", "Tutup Incirlik untuk AS dalam menanggapi kebohongan tentang genosida", dan "Tidak untuk NATO. Ini adalah tanah kami!"
Keputusan Biden yang resmi mengakui pembunuhan sekitar 1,5 juta orang Armenia di era Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia Pertama sebagai genosida telah dikecam keras oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai keputusan "tidak berdasar" dan "mengecewakan".
Dia menyatakan bahwa langkah itu akan memiliki dampak destruktif pada hubungan AS-Turki, tetapi dia tidak merinci dampaknya.
Ankara menggambarkan deportasi dan kematian orang-orang Armenia dalam periode bersejarah itu sebagai tanggapan Kekaisaran Ottoman terhadap pemberontakan Armenia dan menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah memerintahkan pembunuhan sistematis terhadap komunitas tersebut.
(min)