Peneliti Australia Uji Coba Alat 'Pendeteksi Wajah Koala
loading...
A
A
A
CANBERRA - Peneliti Australia meluncurkan studi "pengenalan wajah" koala. Studi ini bertujuan untuk memantau perilaku binatang marsupial itu dengan lebih baik dan pada akhirnya membantu konservasi mereka.
Tim dari Griffith University mencoba menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengenali individumamalia berbulu itu ketika mereka menggunakan penyeberangan jalan satwa liar di negara bagian Queensland.
Jalur dan jembatan bawah tanah dipasang di jalan yang sibuk di dekat habitat koala untuk menawarkan rute yang lebih aman, sehingga mereka tidak tertabrik mobil atau kendaraan lainnya yang melintas.
Jun Zhou, yang memimpin studi percontohan, mengatakan diharapkan AI akan mengakhiri kebutuhan pemeriksaan kamera manual untuk menentukan spesies mana yang menggunakan penyeberangan.
“Sekarang, dengan kecerdasan buatan yang berkembang sangat cepat selama 10 tahun terakhir, teknologinya cukup kuat untuk membantu mengenali tidak hanya koala secara umum, tetapi koala individu mana yang menggunakan penyeberangan,” katanya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (3/6/2021).
Para peneliti sebelumnya juga menggunakan tag identifikasi dan GPS untuk melacak koala.
Griffith University mengatakan tim akan bekerja dengan kelompok konservasi untuk melatih AI untuk dapat membedakan antara setiap koala berdasarkan penampilan dan gerakan mereka.
Mereka berharap data tersebut akan menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana koala menggunakan penyeberangan satwa liar dan jika penyeberangan dapat ditempatkan lebih baik untuk melindungi hewan dari cedera oleh mobil.
Proyek yang didanai pemerintah ini akan dimulai di 20 lokasi kamera di dekat Brisbane pada bulan Juli.
Koala sendiri seperti diketahui hidup di sepanjang pantai timur Australia. Koala dianggap rentan terhadap kepunahan dan menghadapi sejumlah ancaman termasuk hilangnya habitat akibat penebangan, pembangunan dan kebakaran hutan yang menghancurkan sebagian besar hutan pada 2019-2020.
Lihat Juga: Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
Tim dari Griffith University mencoba menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengenali individumamalia berbulu itu ketika mereka menggunakan penyeberangan jalan satwa liar di negara bagian Queensland.
Jalur dan jembatan bawah tanah dipasang di jalan yang sibuk di dekat habitat koala untuk menawarkan rute yang lebih aman, sehingga mereka tidak tertabrik mobil atau kendaraan lainnya yang melintas.
Jun Zhou, yang memimpin studi percontohan, mengatakan diharapkan AI akan mengakhiri kebutuhan pemeriksaan kamera manual untuk menentukan spesies mana yang menggunakan penyeberangan.
“Sekarang, dengan kecerdasan buatan yang berkembang sangat cepat selama 10 tahun terakhir, teknologinya cukup kuat untuk membantu mengenali tidak hanya koala secara umum, tetapi koala individu mana yang menggunakan penyeberangan,” katanya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (3/6/2021).
Para peneliti sebelumnya juga menggunakan tag identifikasi dan GPS untuk melacak koala.
Griffith University mengatakan tim akan bekerja dengan kelompok konservasi untuk melatih AI untuk dapat membedakan antara setiap koala berdasarkan penampilan dan gerakan mereka.
Mereka berharap data tersebut akan menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana koala menggunakan penyeberangan satwa liar dan jika penyeberangan dapat ditempatkan lebih baik untuk melindungi hewan dari cedera oleh mobil.
Proyek yang didanai pemerintah ini akan dimulai di 20 lokasi kamera di dekat Brisbane pada bulan Juli.
Koala sendiri seperti diketahui hidup di sepanjang pantai timur Australia. Koala dianggap rentan terhadap kepunahan dan menghadapi sejumlah ancaman termasuk hilangnya habitat akibat penebangan, pembangunan dan kebakaran hutan yang menghancurkan sebagian besar hutan pada 2019-2020.
Lihat Juga: Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
(ian)