Kembali Memanas, Azerbaijan Tangkap Enam Tentara Armenia

Kamis, 27 Mei 2021 - 23:47 WIB
loading...
Kembali Memanas, Azerbaijan...
Azerbaijan dilaporkan telah menangkap enam tentara Armenia dengan tudugan sabotase. Foto/Ilustrasi
A A A
BAKU - Beberapa bulan setelah gencatan senjata mengakhiri perang berdarah Nagorno Karabakh , Armenia dan Azerbaijan kembali terlibat ketegangan. Kedua negara saling menuduh melakukan serangan di luar perbatasan yang diperebutkan dengan sengit, setelah enam tentara Armenia ditahan pada Kamis (27/5/2021).

"Pada 27 Mei, sekitar pukul 03:00, kelompok pengintai dan sabotase angkatan bersenjata Armenia berusaha melintasi perbatasan negara," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Kementerian pertahanan Azerbaijan seperti dikutip dari Russia Today.

Para pejabat Azerbaijan menuduh enam pria yang ditangkap berusaha untuk meletakkan ranjau dan mengganggu rute pasokan yang digambarkan sebagai tindakan teroris.

Namun, pada Kamis malam, penjabat perdana menteri Armenia, Nikol Pashinyan, bersikeras bahwa tentara mereka telah diculik dari dalam wilayah negara itu.



“Prajurit kami melakukan pekerjaan pengaturan perbatasan dengan Azerbaijan (dan) di pertambangan, dengan memasang tanda-tanda peringatan. Tidak ada tujuan sabotase,” terangnya.

Kementerian Luar Negeri Armenia menambahkan bahwa tindakan provokatif dari kepemimpinan militer-politik Azerbaijan ditujukan untuk memperburuk situasi, yang dapat secara serius merusak perdamaian dan stabilitas regional.

Namun, Azerbaijan juga menuduh tetangganya melanggar ketentuan perjanjian trilateral yang ditengahi Moskow, yang telah menghentikan pertempuran sengit yang merenggut nyawa ribuan tentara di kedua belah pihak selama perang singkat Nagorno-Karabakh.

Pada November tahun lalu, Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menandatangani perjanjian gencatan senjata untuk membekukan konflik di wilayah yang disengketakan. Nagorno-Karabakh dianggap sebagai bagian de jure dari Azerbaijan, tetapi merupakan rumah bagi banyak etnis Armenia dan dijalankan hampir secara otonom oleh pejabat yang memiliki hubungan dekat dengan Yerevan. Kesepakatan itu membuat Armenia melepaskan kendali atas sebagian wilayah.



Namun, hal itu telah dirusak oleh tuduhan dari kedua belah pihak dan ketakutan bahwa konflik dapat kembali memanas. Awal bulan ini, Pashinyan mengklaim pasukan Azerbaijan telah berusaha menyelinap ke negara itu menggunakan KTP palsu untuk mengepung danau strategis yang melintasi perbatasan.

Sedangkan pada bulan Februari, Baku menuduh pasukan Armenia menembak melintasi perbatasan dalam apa yang digambarkannya sebagai pelanggaran mencolok gencatan senjata. Yerevan membantah tuduhan tersebut.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1476 seconds (0.1#10.140)