Ngamuk, Bos Mafia Turki Ancam Umbar Borok Rezim Erdogan
loading...
A
A
A
ANKARA - Bos mafia ternama Turki, Sedat Peker, mengumbar pernyataan perang terhadap rezim pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan. Dia mengancam akan membeberkan rahasia buruk dari pemerintah kepada publik.
Ancaman itu disampaikan dalam beberapa posting-an di Twitter. Dia mengatakan bahwa dirinya bisa menjadi "setan'' terbesar bagi Turki jika pemerintahan di Ankara menggunakan taktik tidak terhormat melawan dirinya. Dia juga mengaku siap kehilangan nyawa untuk menjadi martir atas tindakan tersebut.
Pernyataan bos mafia yang tengah mengasingkan diri di Dubai itu muncul beberapa jam setelah Presiden Erdogan menyatakan dukungan kepada Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu. Menteri itu menjadi sasaran serangan Sedat Peker dalam sebuah video yang telah menghebohkan masyarakat Turki soal kasus-kasus korupsi. Soylu telah membantah video yang dibuat oleh Sedat Peker.
Peker, yang kini berusia 49 tahun, juga menebar isu bahwa para pejabat pemerintah Turki telah terlibat dalam serangkaian kejahatan, termasuk di antaranya sejumlah pembunuhan, korupsi dan perdagangan kokain dari Amerika Latin.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, seekor anjing yang tidak tahu bagaimana menggonggong telah memanggil serigala untuk pulang, '' kata Peker, yang sebelumnya dikenal sebagai loyalis keras Presiden Erdogan. Dia juga mengancam akan membocorkan rahasia pemerintah lainnya.
“Apa yang akan saya ceritakan tidak akan seperti yang tertulis di majalah, saya akan menarasikannya secara detail, '' katanya seperti dikutip Ahval News, Kamis (27/5/2021) . ”Saya telah mengenakan pakaian martir. Sisanya saya serahkan di tangan Tuhan. ''
Sebelumnya, Presiden Erdogan pada hari Rabu membela Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu. Erdogan mengatakan tuduhan Peker adalah serangan terhadap negara. Erdogan bahkan melabeli Sedat Peker sebagai teroris.
"Kami mendukung menteri dalam negeri kami dalam pertempurannya dengan geng kriminal, serta organisasi teroris," kata Erdogan kepada para anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di parlemen.
Sementara itu, Peker terus membuat posting-an yang menyerang pemerintah Turki. Dia juga mengunggah sebuah nama seorang wanita bernama "Defne. ''
Ancaman itu disampaikan dalam beberapa posting-an di Twitter. Dia mengatakan bahwa dirinya bisa menjadi "setan'' terbesar bagi Turki jika pemerintahan di Ankara menggunakan taktik tidak terhormat melawan dirinya. Dia juga mengaku siap kehilangan nyawa untuk menjadi martir atas tindakan tersebut.
Pernyataan bos mafia yang tengah mengasingkan diri di Dubai itu muncul beberapa jam setelah Presiden Erdogan menyatakan dukungan kepada Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu. Menteri itu menjadi sasaran serangan Sedat Peker dalam sebuah video yang telah menghebohkan masyarakat Turki soal kasus-kasus korupsi. Soylu telah membantah video yang dibuat oleh Sedat Peker.
Peker, yang kini berusia 49 tahun, juga menebar isu bahwa para pejabat pemerintah Turki telah terlibat dalam serangkaian kejahatan, termasuk di antaranya sejumlah pembunuhan, korupsi dan perdagangan kokain dari Amerika Latin.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, seekor anjing yang tidak tahu bagaimana menggonggong telah memanggil serigala untuk pulang, '' kata Peker, yang sebelumnya dikenal sebagai loyalis keras Presiden Erdogan. Dia juga mengancam akan membocorkan rahasia pemerintah lainnya.
“Apa yang akan saya ceritakan tidak akan seperti yang tertulis di majalah, saya akan menarasikannya secara detail, '' katanya seperti dikutip Ahval News, Kamis (27/5/2021) . ”Saya telah mengenakan pakaian martir. Sisanya saya serahkan di tangan Tuhan. ''
Sebelumnya, Presiden Erdogan pada hari Rabu membela Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu. Erdogan mengatakan tuduhan Peker adalah serangan terhadap negara. Erdogan bahkan melabeli Sedat Peker sebagai teroris.
"Kami mendukung menteri dalam negeri kami dalam pertempurannya dengan geng kriminal, serta organisasi teroris," kata Erdogan kepada para anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di parlemen.
Sementara itu, Peker terus membuat posting-an yang menyerang pemerintah Turki. Dia juga mengunggah sebuah nama seorang wanita bernama "Defne. ''