Taliban Janji Sediakan Lingkungan Aman bagi Diplomat dan Misi Asing di Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Taliban berjanji untuk menyediakan "lingkungan yang aman" bagi diplomat asing. Janji ini datang setelah Australia mengumumkan akan menutup Kedutaan Besar mereka di Afghanistan karena masalah keamanan.
"Imarah Islam Afghanistan meyakinkan semua diplomat asing dan staf organisasi kemanusiaan bahwa (kami) tidak akan mengancam mereka," kata juru bicara Taliban, Mohammad Naeem, menggunakan nama lain Taliban.
“Kami akan menyediakan lingkungan yang aman untuk aktivitas mereka," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (25/5/2021).
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menuturkan dia akan menutup Kedutaan Besar Australia di Kabul pada pekan ini. Dia menegaskan ketakutan yang mendalam tentang "lingkungan keamanan yang semakin tidak pasti" di Kabul ketika pasukan asing ditarik.
“Fasilitas itu akan ditutup sebagai tindakan sementara pada 28 Mei, dalam tiga hari, sehubungan penarikan militer internasional yang akan segera terjadi dari Afghanistan," ungkap Morrison.
Amerika Serikat (AS) secara resmi telah mulai menarik pasukannya dari Afghanistan, membuka babak terakhir dalam perang terpanjang oleh Amerika. Namun, langkah itu menandai masa depan yang tidak pasti untuk negara yang masih berada dalam cengkeraman kuat Taliban.
Pemerintahan terpilih di Kabul dan dinas keamanan Afghanistan tetap lemah meskipun ada pembangunan kapasitas asing selama dua dekade terakhir. Keberhasilan Afghanistan masih jauh dari jelas tanpa dukungan penuh AS.
Sejumlah kecil pasukan Australia juga meninggalkan Afghanistan, mengakhiri misi yang merugikan Negeri Kanguru itu miliaran dolar dan menyebabkan puluhan ribu personel militer dikerahkan jauh dari rumah.
Tanpa kontingen kecil itu dan pasukan AS yang lebih besar sebagai cadangan, Morrison mengatakan ada lingkungan keamanan yang semakin tidak pasti. Baca juga: Pengungsi Afghanistan Diamankan saat Jadi Kuli Bangunan di Sengkang
"Pemerintah telah diberitahu bahwa langkah keamanan tidak dapat diberikan untuk mendukung kehadiran diplomatik kami yang sedang berlangsung," ujar dia.
"Imarah Islam Afghanistan meyakinkan semua diplomat asing dan staf organisasi kemanusiaan bahwa (kami) tidak akan mengancam mereka," kata juru bicara Taliban, Mohammad Naeem, menggunakan nama lain Taliban.
“Kami akan menyediakan lingkungan yang aman untuk aktivitas mereka," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (25/5/2021).
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menuturkan dia akan menutup Kedutaan Besar Australia di Kabul pada pekan ini. Dia menegaskan ketakutan yang mendalam tentang "lingkungan keamanan yang semakin tidak pasti" di Kabul ketika pasukan asing ditarik.
“Fasilitas itu akan ditutup sebagai tindakan sementara pada 28 Mei, dalam tiga hari, sehubungan penarikan militer internasional yang akan segera terjadi dari Afghanistan," ungkap Morrison.
Amerika Serikat (AS) secara resmi telah mulai menarik pasukannya dari Afghanistan, membuka babak terakhir dalam perang terpanjang oleh Amerika. Namun, langkah itu menandai masa depan yang tidak pasti untuk negara yang masih berada dalam cengkeraman kuat Taliban.
Pemerintahan terpilih di Kabul dan dinas keamanan Afghanistan tetap lemah meskipun ada pembangunan kapasitas asing selama dua dekade terakhir. Keberhasilan Afghanistan masih jauh dari jelas tanpa dukungan penuh AS.
Sejumlah kecil pasukan Australia juga meninggalkan Afghanistan, mengakhiri misi yang merugikan Negeri Kanguru itu miliaran dolar dan menyebabkan puluhan ribu personel militer dikerahkan jauh dari rumah.
Tanpa kontingen kecil itu dan pasukan AS yang lebih besar sebagai cadangan, Morrison mengatakan ada lingkungan keamanan yang semakin tidak pasti. Baca juga: Pengungsi Afghanistan Diamankan saat Jadi Kuli Bangunan di Sengkang
"Pemerintah telah diberitahu bahwa langkah keamanan tidak dapat diberikan untuk mendukung kehadiran diplomatik kami yang sedang berlangsung," ujar dia.
(sya)