Diskriminatif, WhatsApp Blokir Akun Para Jurnalis di Jalur Gaza
loading...
A
A
A
Diketahui bahwa pada 2020, Twitter menangguhkan puluhan akun pengguna Palestina berdasarkan informasi dari Kementerian Urusan Strategis Israel.
Al-Dahdouh, koresponden Al Jazeera, mengatakan meskipun akunnya telah dipulihkan, riwayat obrolan dan pesan masa lalunya telah dihapus.
“Grup dan percakapan sudah kembali, tetapi konten dihapus, seolah-olah Anda bergabung dengan grup baru atau memulai percakapan baru. Saya kehilangan informasi, gambar, nomor, pesan, dan komunikasi," ujar dia.
Al Jazeera mengatakan jurnalisnya di Gaza memiliki akun WhatsApp mereka dikunci tanpa pemberitahuan sebelumnya.
"Al Jazeera ingin menekankan bahwa para jurnalisnya akan terus menggunakan akun WhatsApp mereka dan aplikasi lain untuk tujuan pengumpulan berita dan komunikasi pribadi," ungkap jaringan berita itu kepada AP.
"Jangan pernah, biarkan jurnalis Al Jazeera menggunakan akun mereka untuk tujuan apa pun selain untuk penggunaan pribadi atau professional," papar Al Jazeera.
Kantor jaringan berita Al Jazeera di Gaza dihancurkan selama perang oleh serangan udara Israel yang merobohkan perumahan dan menara perkantoran bertingkat tinggi, yang juga menampung kantor The Associated Press.
Kelompok kebebasan pers menuduh militer Israel mencoba menyensor liputan serangan Israel. Zionis mengklaim gedung itu menampung intelijen militer Hamas.
Militer Israel menelepon pemilik gedung untuk memberi peringatan, memberi penghuni gedung waktu hanya satu jam untuk mengungsi.
Sada Social, lembaga di Tepi Barat yang melacak dugaan pelanggaran terhadap konten Palestina di media sosial, mengatakan pihaknya mengumpulkan informasi tentang jumlah jurnalis yang berbasis di Gaza yang terkena dampak keputusan WhatsApp terbaru.
Al-Dahdouh, koresponden Al Jazeera, mengatakan meskipun akunnya telah dipulihkan, riwayat obrolan dan pesan masa lalunya telah dihapus.
“Grup dan percakapan sudah kembali, tetapi konten dihapus, seolah-olah Anda bergabung dengan grup baru atau memulai percakapan baru. Saya kehilangan informasi, gambar, nomor, pesan, dan komunikasi," ujar dia.
Al Jazeera mengatakan jurnalisnya di Gaza memiliki akun WhatsApp mereka dikunci tanpa pemberitahuan sebelumnya.
"Al Jazeera ingin menekankan bahwa para jurnalisnya akan terus menggunakan akun WhatsApp mereka dan aplikasi lain untuk tujuan pengumpulan berita dan komunikasi pribadi," ungkap jaringan berita itu kepada AP.
"Jangan pernah, biarkan jurnalis Al Jazeera menggunakan akun mereka untuk tujuan apa pun selain untuk penggunaan pribadi atau professional," papar Al Jazeera.
Kantor jaringan berita Al Jazeera di Gaza dihancurkan selama perang oleh serangan udara Israel yang merobohkan perumahan dan menara perkantoran bertingkat tinggi, yang juga menampung kantor The Associated Press.
Kelompok kebebasan pers menuduh militer Israel mencoba menyensor liputan serangan Israel. Zionis mengklaim gedung itu menampung intelijen militer Hamas.
Militer Israel menelepon pemilik gedung untuk memberi peringatan, memberi penghuni gedung waktu hanya satu jam untuk mengungsi.
Sada Social, lembaga di Tepi Barat yang melacak dugaan pelanggaran terhadap konten Palestina di media sosial, mengatakan pihaknya mengumpulkan informasi tentang jumlah jurnalis yang berbasis di Gaza yang terkena dampak keputusan WhatsApp terbaru.