AS Tolak Resolusi PBB untuk Akhiri Perang, Israel Leluasa Bombardir Gaza

Kamis, 20 Mei 2021 - 15:08 WIB
loading...
AS Tolak Resolusi PBB untuk Akhiri Perang, Israel Leluasa Bombardir Gaza
Wilayah Jalur Gaza, Palestina, saat dibombardir militer Israel pada 11 Mei 2021. Foto/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
A A A
WASHINGTON - Para diplomat Amerika Serikat (AS) telah berjanji untuk menolak resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri perang antara Israel dengan kelompok perlawanan Palestina di Gaza. Keputusan Amerika menolak proposal resolusi usulan Prancis itu akan membuat militer Zionis leluasa membombardir Gaza.

Diusulkan oleh Prancis pada hari Rabu, rancangan resolusi tersebut menyuarakan keprihatinan besar atas eskalasi kekerasan di Gaza. Resolusi itu menyerukan diakhirinya pertempuran sambil mengutuk semua serangan terhadap warga sipil.



Proposal itu juga menyerukan resolusi damai jangka panjang dari konflik Israel-Palestina, menegaskan kembali dukungan untuk solusi dua negara, yang akan melihat pembentukan negara Palestina yang mencakup Gaza dan Tepi Barat dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Namun, Washington, sekutu dekat Tel Aviv, dengan cepat menolak rancangan resolusi usulan Prancis. Penolakan dari Washington disampaikan misi AS untuk PBB.

"Kami fokus pada upaya diplomatik intensif yang sedang dilakukan untuk mengakhiri kekerasan dan tidak akan mendukung tindakan yang kami yakin merongrong upaya untuk menurunkan ketegangan," kata misi AS untuk PBB melalui seorang juru bicaranya, seperti dikutip Russia Today, Kamis (20/5/2021).

Misi AS untuk PBB tidak merinci bagaimana resolusi usulan Prancis itu akan menghalangi upaya menuju gencatan senjata.

Resolusi tersebut akan membutuhkan sembilan suara "ya" untuk lolos di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara. Hak veto dimiliki oleh Prancis, Rusia, China, Inggris dan AS, yang bila salah satu dari mereka menggunakannya maka resolusi itu batal.

Pernyataan Amerika itu menggemakan komentar sebelumnya dari misi AS, yang telah berulang kali memblokir upaya untuk mengeluarkan pernyataan bersama Dewan Keamanan PBB yang mengutuk kekerasan dan menyerukan ketenangan.

Para pejabat AS merujuk pada pekerjaan "di belakang layar" untuk mencapai gencatan senjata, tetapi masih belum jelas tindakan apa yang telah diambil sejak putaran kekerasan terakhir meletus pekan lalu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)