Bantuan Militer AS Rp54 Triliun Per Tahun di Balik Kuatnya Israel

Senin, 17 Mei 2021 - 12:34 WIB
loading...
Bantuan Militer AS Rp54...
Gedung-gedung di Jalur Gaza, Palestina, dibombardir jet-jet tempur militer Israel, 14 Mei 2021. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Bantuan militer Amerika Serikat (AS) USD3,8 miliar (lebih dari Rp54 triliun) per tahun telah menjadikan Israel kuat, bahkan dianggap paling digdaya di Timur Tengah.

Bantuan saban tahun sebesar itu sebagian digunakan Zionis Israel untuk mendanai mendanai sistem pertahanan rudal Iron Dome. Sistem itu telah jadi senjata primadona negara Yahudi tersebut dengan kalim telah mencegat 90 persen rudal dan roket yang ditembakkan dari Gaza, Palestina .



Perang antara kelompok militan di Jalur Gaza dengan militer Zionis sudah memasuki hari kedelapan pada Senin (17/5/2021). Sebanyak 193 orang tewas di Gaza, dan 10 orang tewas di Israel. Korban luka dari kedua kubu telah mencapai ratusan orang.

Senator AS, Bernie Sanders, prihatin dengan kebrutalan Israel dalam membombardir Jalur Gaza. Mantan calon presiden dari Partai Demokrat ini menyerukan pemerintah Amerika meninjau ulang bantuan militer miliaran dollar yang diberikan kepada Israel setiap tahunnya.

"Kehancuran di Gaza tidak beralasan. Kita harus mendesak gencatan senjata segera. Pembunuhan terhadap warga Palestina dan Israel harus diakhiri," kata Sanders di Twitter pada hari Minggu, yang dilansir Fox News.

"Kita juga harus mencermati hampir USD4 miliar per tahun dalam bantuan militer untuk Israel. Mendukung pelanggaran hak asasi manusia adalah ilegal."

Sanders, yang dua kali mencalonkan diri sebagai presiden AS melalui Partai Demokrat, telah lama menjadi kritikus Israel.

Pada kampanye pemilu 2020, Sanders mengusulkan untuk memanfaatkan bantuan militer Israel untuk mendorong perubahan kebijakannya terhadap Gaza.

"Solusi saya adalah mengatakan kepada Israel: 'Anda mendapatkan USD3,8 miliar setiap tahun. Jika Anda menginginkan bantuan militer, Anda harus secara mendasar mengubah hubungan Anda dengan rakyat Gaza'," kata Sanders pada Oktober 2019.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)