Militan Gaza Sudah Tembakkan 3.000 Roket, Jenderal Israel Heran

Senin, 17 Mei 2021 - 08:53 WIB
loading...
Militan Gaza Sudah Tembakkan 3.000 Roket, Jenderal Israel Heran
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel saat mengintersepsi roket dan rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza, Palestina. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Kecepatan kelompok militan di Gaza, Palestina , dalam menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel telah membuat seorang jenderal militer Zionis heran. Militer Zionis mencatat sudah sekitar 3.000 roket ditembakkan sejak pertempuran pecah Senin pekan lalu.

Komandan garis depan Israel, Mayor Jenderal Ori Gordin, mengakui bahwa negaranya menghadapi tingkat serangan roket tertinggi. Roket-roket dari Gaza ditembakkan oleh beberapa kelompok militan termasuk Hamas dan Jihad Islam Palestina.



Dia mengatakan sekitar 3.000 roket sudah ditembakkan ke Israel, melampaui kecepatan selama eskalasi pada 2019 dan selama perang tahun 2006 dengan Hizbullah Lebanon.

Gordin, yang dilansir AFP, Senin (17/5/2021), memberikan grafik kepada wartawan dengan data roket yang ditembakkan ke Israel di tahun-tahun sebelumnya dan sekarang ini.

Selama eskalasi pada November 2019 antara tentara Zionis dan kelompok Jihad Islam Palestina, 570 roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel selama tiga hari.

Dalam perang tahun 2006 dengan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, total 4.500 roket ditembakkan ke Israel selama 19 hari.

Ditanya apakah kecepatan serangan roket sejak Senin adalah yang tertinggi yang pernah terjadi di wilayah Israel, Gordin menjawab; "Saya tidak hanya setuju, ini adalah apa yang saya presentasikan."



Militer Israel mengeklaim sistem pertahanan rudal Iron Dome berhasil mencegat 90 persen roket dan rudal yang ditembakkan dari Gaza. Meski demikian, ada beberapa roket dan rudal yang lolos dan menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa di Israel.

Eskalasi selama seminggu dipicu oleh kerusuhan di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, dan telah menyebabkan korban di Jalur Gaza yang berpenduduk padat meningkat menjadi 193 orang hingga saat ini, dan menjadi 10 orang di Israel.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)