OKI Sebut Zionis Biadab, Negara Arab yang Normalisasi dengan Israel Dikecam

Senin, 17 Mei 2021 - 08:22 WIB
loading...
OKI Sebut Zionis Biadab, Negara Arab yang Normalisasi dengan Israel Dikecam
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Foto/REUTERS
A A A
RIYADH - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggelar KTT darurat secara virtual pada hari Minggu di Arab Saudi. Mereka menghujat serangan Zionis Israel di Jalur Gaza, Palestina, yang mereka sebut biadab.

Beberapa negara OKI juga mengecam negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel beberapa bulan lalu.



OKI, yang terdiri dari 57 negara anggota mayoritas Muslim dengan tajam mengutuk serangan Israel di Gaza dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

"OKI mengutuk dalam istilah terkuat serangan biadab yang diluncurkan oleh Israel, otoritas pendudukan, terhadap rakyat Palestina dan tanah serta situs suci mereka," bunyi pernyataan bersama OKI setelah KTT.

Kelompok tersebut meminta Israel untuk menghentikan semua pelanggaran yang dilakukan termasuk tidak menghormati situs suci.

"OKI meminta Israel, otoritas pendudukan, bertanggung jawab penuh atas memburuknya situasi yang ditimbulkan oleh kejahatan sistematisnya terhadap rakyat Palestina....khususnya, serangan militer biadab yang ekstensif di Jalur Gaza yang terkepung," lanjut pernyataan bersama OKI.

OKI selanjutnya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak cepat mengakhiri serangan Israel. Desakan serupa juga disampaikan China pada hari yang sama.

Kekerasan di Israel dan wilayah Gaza, Palestina, telah meningkat selama berminggu-minggu setelah serangan 7 Mei di Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, oleh polisi Israel yang melukai lebih dari 300 jamaah Muslim yang menghadiri salat Jumat terakhir Ramadhan tahun ini.

Protes terhadap penutupan Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem dan upaya penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah disambut dengan kekerasan oleh polisi Israel yang menyerang rumah dan orang-orang Palestina di jalan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1802 seconds (0.1#10.140)