AS Ingin Keluar dari Perjanjian Mata-mata Open Skies, China Beri Peringatan
loading...
A
A
A
BEIJING - Penarikan sepihak Washington dari Perjanjian Mata-mata Open Skies akan berdampak negatif terhadap keamanan dan stabilitas di bagian-bagian tertentu di dunia. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.
"Langkah seperti itu akan berdampak negatif pada keamanan dan stabilitas di kawasan tertentu," ujarnya.
"Kami sangat menyesalkan situasinya," tambah diplomat China itu seperti dikutip dari TASS, Jumat (22/5/2020).
Menurut Zhao Lijian rencana Washington untuk menarik diri dari perjanjian itu serta kecenderungan untuk mengambil langkah-langkah sepihak hanya menekankan bahwa pemerintah AS terjebak dalam era Perang Dingin.
"Itu juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat mengabaikan kewajiban internasionalnya," tegas sang diplomat.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada hari Kamis waktu setempat bahwa Washington bermaksud untuk menarik diri dari Perjanjian Open Skies. Perjanjian ini memungkinkan negara-negara anggota untuk melakukan penerbangan pengawasan atas wilayah satu sama lain untuk memverifikasi implementasi perjanjian pengendalian senjata.
Pihak berwenang AS mengutip dugaan pelanggaran Rusia terhadap perjanjian itu untuk membenarkan keputusan mereka. Namun Moskow telah berulang kali menolak tuduhan tersebut.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
"Langkah seperti itu akan berdampak negatif pada keamanan dan stabilitas di kawasan tertentu," ujarnya.
"Kami sangat menyesalkan situasinya," tambah diplomat China itu seperti dikutip dari TASS, Jumat (22/5/2020).
Menurut Zhao Lijian rencana Washington untuk menarik diri dari perjanjian itu serta kecenderungan untuk mengambil langkah-langkah sepihak hanya menekankan bahwa pemerintah AS terjebak dalam era Perang Dingin.
"Itu juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat mengabaikan kewajiban internasionalnya," tegas sang diplomat.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada hari Kamis waktu setempat bahwa Washington bermaksud untuk menarik diri dari Perjanjian Open Skies. Perjanjian ini memungkinkan negara-negara anggota untuk melakukan penerbangan pengawasan atas wilayah satu sama lain untuk memverifikasi implementasi perjanjian pengendalian senjata.
Pihak berwenang AS mengutip dugaan pelanggaran Rusia terhadap perjanjian itu untuk membenarkan keputusan mereka. Namun Moskow telah berulang kali menolak tuduhan tersebut.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ber)