Satir, Seniman China Ubah Foto Bersama Menlu G7

Sabtu, 08 Mei 2021 - 11:57 WIB
loading...
Satir, Seniman China...
Seniman China mengubah foto bersama Menlu G7 dengan pakaian abad pertengahan. Foto/Sputnik
A A A
BEIJING - Setelah Kelompok 7 (G7) mengeluarkan pernyataan yang menyebut China dan Rusia sebagai "ancaman," seorang seniman China telah membuat gambar satir pada foto bersama menteri luar negeri G7 . Gambar tersebut menunjukkan mereka dengan pakaian pergantian abad sebagai kekuatan yang menginvasi China untuk menghancurkan Pemberontakan Boxer 1899-1901 dan memaksakan kehendak kolektif mereka pada akhir Dinasti Qing.

"Terakhir kali orang-orang ini berkolusi untuk (menekan) China masih pada tahun 1900," tulis kartunis China Wuheqilin dalam postingan di akun Weibo-nya pada hari Jumat.

"120 tahun telah berlalu, mereka masih bermimpi," imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (8/5/2021).

Menurut Global Times, gambar tersebut bukan hanya perubahan digital, tetapi juga dilukis. Gambar ini menunjukkan anggota Aliansi Delapan Negara yang membentuk tentara internasional untuk menyerang China dan menghancurkan pemberontakan anti-Barat pada tahun 1900. Teks di dinding yang bertuliskan "Inggris 2021" dalam foto 4 Mei telah diganti dengan "Penyerbuan Inggris Raya 1900."

Satir, Seniman China Ubah Foto Bersama Menlu G7


Namun, Wuheqilin menambahkan karakter lain: tentara India di pojok kiri, memegang infus. Ini untuk melambangkan undangan India ke G7 dan ketakutan Covid-19 yang terjadi di antara delegasi India, serta ledakan dahsyat kasus Covid-19 di negara itu selama beberapa minggu terakhir.

Republik Rakyat China, yang didirikan pada tahun 1949, telah membanggakan dirinya karena telah mengakhiri apa yang disebutnya "Abad Penghinaan" yang dimulai dengan Perang Candu.

Antara tahun 1842 dan 1949, China dipaksa untuk menerima serangkaian perjanjian tidak setara yang membuka negara itu bagi pedagang asing, menyebabkan sejumlah besar kekayaan mengalir dari China ke Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Sebaliknya, era sosialis yang dimulai pada tahun 1949 telah ditampilkan sebagai akhir dari dominasi asing dan dimulainya kembali kemajuan sosial ekonomi.

China mulai mengembangkan dirinya secara sosial dan ekonomi alih-alih diperlambat atau dihentikan oleh dominasi kekuatan asing.

Pada KTT di London, para menteri membahas sejumlah topik geopolitik, termasuk situasi di Myanmar dan Ethiopia, tetapi sebagian besar berfokus pada Rusia dan China, yang oleh Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dicirikan sebagai "ancaman yang meningkat".
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Ferrari Yakin China...
Ferrari Yakin China Akan Menerima Mobil Listrik Elettrica
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dipenjara ICC, Mantan...
Dipenjara ICC, Mantan Presiden Filipina Duterte Unggul dalam Pilwalkot Davao
Rekomendasi
Pencopotan Pejabat Istana...
Pencopotan Pejabat Istana Singasari oleh Raja Kertanagara Picu Ketidaksukaan Rakyat
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
BMKG: Sebagian Besar...
BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau Periode April-Juni 2025
Berita Terkini
India Tak Gentar dengan...
India Tak Gentar dengan Ancaman Senjata Nuklir Pakistan
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
PM India Narendra Modi:...
PM India Narendra Modi: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
PM India Ultimatum Pakistan:...
PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!
Infografis
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved