Jenderal AS Wanti-wanti Penumpukan Senjata Nuklir China Diluar Prediksi

Jum'at, 30 April 2021 - 22:47 WIB
loading...
Jenderal AS Wanti-wanti...
Jenderal AS memperingatkan penumpukan senjata nuklir China yang melebihi proyeksi sebelumnya. Foto/Sputnik
A A A
WASHINGTON - Kongres Amerika Serikat (AS) telah diperingatkan bahwa militer China dinilai akan meningkatkan persenjataan nuklir dan sistem pengirimannya dengan kecepatan yang melampaui perkiraan Badan Intelijen Pertahanan Amerika sebelumnya tentang kapan Beijing akan menggandakan persediaan hulu ledaknya.

Perkiraan itu diungkapkan Direktur Badan Intelijen Pertahanan (DIA) AS, Letnan Jenderal Scott Berrier, saat audiensi dengan Senat untuk menguraikan ancaman di seluruh dunia yang menantang Amerika Serikat.

Pasukan nuklir China, yang mencakup serangkaian rudal bergerak berbasis darat, kapal selam dan pembom rudal nuklir, diperkirakan oleh Federasi Ilmuwan Amerika memiliki gudang senjata dengan total sekitar 260 hulu ledak pada tahun 2015.

Menurut Asosiasi Pengendalian Senjata yang berbasis di Washington, diduga jumlahnya adalah 290. Laporan terbaru Departemen Pertahanan AS tentang militer China menyatakan bahwa persediaan hulu ledak China saat ini diperkirakan di bawah 200-an.



Tentara Pembebasan Rakyat (PLS) diperkirakan oleh DIA tahun lalu akan melipatgandakan persediaan hulu ledak nuklirnya pada tahun 2030.

“Sejak itu, Beijing telah mempercepat ekspansi nuklirnya dan berada di jalur yang melampaui proyeksi kami sebelumnya. Pasukan nuklir PLA diperkirakan akan terus tumbuh dengan cadangan nuklir mereka kemungkinan besar setidaknya berlipat ganda selama dekade ini dan meningkatkan ancaman terhadap tanah air AS,” kata Berrier seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (30/4/2021).

Menurut sang jenderal, peningkatan nuklir yang dipercepat adalah bagian dari modernisasi militer besar-besaran oleh Beijing, yang diluncurkan sebagai "pencegah".

Dalam pernyataannya di depan komite Senat, Berrier menyebut China pesaing strategis jangka panjang bagi AS.

"Sebagai ancaman yang mondar-mandir, (Beijing) menimbulkan tantangan keamanan yang besar, terutama karena China meningkatkan kemampuan militernya untuk memungkinkannya hampir pasti menahan AS dan pasukan sekutunya pada risiko yang lebih besar dan jarak yang lebih jauh dari daratan China," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2241 seconds (0.1#10.140)