Pesawat Mata-mata AS Intai Latihan Tembak Jet Tempur China

Selasa, 27 April 2021 - 18:15 WIB
loading...
Pesawat Mata-mata AS...
Pesawat mata-mata RC-135W Amerika Serikat. Foto/Military Watch Magazine
A A A
BEIJING - Sebuah pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) mendengung di lepas pantai China, Selasa pekan lalu, saat salah satu dari beberapa pesawat jet tempur China melesatkan tembakan dalam latihan tempur.

Latihan tembak oleh jet-jet tempur yang diintai pesawat Amerika itu digelar Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di dekat perairan teritorial China.



South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, kelompok think tank yang berbasis di Beijing, pada Selasa (27/4/2021), melaporkan sebuah pesawat pengintai elektronik RC-135W Angkatan Udara AS melakukan penerbangan yang sangat dekat di sepanjang pantai timur China pada pekan lalu.

Pesawat RC-13W muncul dalam jarak 40 mil laut dari Qingdao, markas besar Armada Laut Utara Angkatan Laut PLA China.

Sebuah pesawat anti-kapal selam RC-135W dan P-8A juga berpatroli di Laut China Selatan pada hari Rabu pekan lalu selama latihan tembak PLA di perairan yang disengketakan.

Pekan lalu, pesawat mata-mata AS berpatroli di sepanjang pantai tenggara provinsi Guangdong sebelum menuju selatan ke Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan.

Lembaga think tank di Beijing mengatakan pesawat yang terlibat dalam patroli pekan lalu dan pada Rabu pekan lalu untuk sementara "menghilang" dari catatan radar publik ketika terbang di atas bagian timur ke utara Paracel, kemungkinan telah mematikan responders-nya

Penyiar China Central Television (CCTV) mengatakan patroli pesawat AS di dekat pantai memungkinkannya mendeteksi sinyal elektronik di darat dalam misi mereka untuk mengumpulkan data intelijen dari kegiatan PLA.

"Patroli memungkinkan mereka memperoleh lebih banyak informasi dalam waktu singkat dan sinyal yang lebih berharga dengan cara yang paling efisien," bunyi laporan CCTV, seperti dikutip South China Morning Post.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
ATM Emas Ini Viral,...
ATM Emas Ini Viral, Perhiasan Dilebur dan Menghasilkan Uang dalam 30 Menit
Seorang Istri Sebar...
Seorang Istri Sebar Video Perselingkuhan Suami, tapi Digugat Sang Wanita Simpanan
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
Nubuat Abad Ke-12 Ramalkan...
Nubuat Abad Ke-12 Ramalkan Pengganti Paus Fransiskus dan Datangnya Hari Kiamat
Bagaimana Proses Pemakaman...
Bagaimana Proses Pemakaman Paus Fransiskus? Berikut Penjelasannya
Rekomendasi
100 Tahun Jaringan KRL,...
100 Tahun Jaringan KRL, KAI Akhirnya Pakai Kereta Buatan Dalam Negeri
Prabowo Sambut Wakil...
Prabowo Sambut Wakil Perdana Menteri Malaysia di Istana: Kawan Lama dari Masa Muda
Dampak Buruk Sikap Inkonsisten,...
Dampak Buruk Sikap Inkonsisten, Mudah Ingkar Janji dan Tidak Istiqamah
Berita Terkini
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
2 jam yang lalu
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
3 jam yang lalu
Berapa Gaji Paus Fransiskus?...
Berapa Gaji Paus Fransiskus? Ternyata Selama Ini Disumbangkan
3 jam yang lalu
5 Paus dengan Jabatan...
5 Paus dengan Jabatan Tersingkat, Ada yang Tak Genap 2 Minggu
4 jam yang lalu
Para Kardinal Bertemu...
Para Kardinal Bertemu Tetapkan Tanggal Pemakaman Paus Fransiskus dan Bahas Pemilihan Paus Baru
4 jam yang lalu
ATM Emas Ini Viral,...
ATM Emas Ini Viral, Perhiasan Dilebur dan Menghasilkan Uang dalam 30 Menit
4 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved