Cerita Ngeri Festival Yahudi Berdarah: Orang-orang Terlempar ke Udara

Jum'at, 30 April 2021 - 19:29 WIB
loading...
Cerita Ngeri Festival Yahudi Berdarah: Orang-orang Terlempar ke Udara
Mayat-mayat korban festival Yahudi berdarah diletakkan di tanah setelah insiden di Israel. Foto/hurriyet daily news
A A A
TEL AVIV - Para pengunjung festival Yahudi berdarah di Israel menceritakan kengerian saat mereka "terhanyut" oleh gelombang manusia, dan orang-orang lain "terlempar ke udara".

Sebanyak 44 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka di festival Lag B'Omer di kaki Gunung Meron.

Sumber polisi mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa keributan dimulai setelah beberapa peserta tergelincir di tangga, menyebabkan pengunjung lain jatuh.



Puluhan ribu peziarah hadir bersamaan di acara tersebut.



Seorang pria yang menyebut namanya David mengatakan dia ingin melihat api unggun menyala ketika "tiba-tiba ada gelombang keluar".



"Tubuh kami terbawa arus sendiri. Orang-orang terlempar ke udara, yang lainnya terinjak ke tanah," ujar dia kepada Ynet News.

"Ada seorang anak di sana yang terus mencubit kaki saya, berjuang untuk nyawanya. Kami menunggu untuk diselamatkan selama 15-20 menit dalam kondisi yang gila dan mengerikan ini. Itu mengerikan," tutur dia.

Seorang korban selamat yang dibawa ke rumah sakit mengatakan kepada media penyiaran Kan bahwa, "Tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan."

"Ini dimulai dengan kerumunan yang padat. Ada banyak orang di atas saya. Saya berbaring di atas orang lain yang sudah tidak bernapas. Ada jeritan, kekacauan. Saya melihat anak-anak di bawah saya. Satu-satunya hal yang terlintas dalam pikiran saya adalah bahwa saya tidak ingin anak saya menjadi yatim piatu," ujar dia.

Seorang peziarah yang tidak menyebutkan namanya mengatakan ada efek "carousel" dan orang-orang didorong ke kanan dan ke kiri.

"Setelah 20 menit saya pikir orang-orang mulai tercekik sehingga mereka ingin keluar, tetapi tidak ada yang bisa keluar. Ada orang-orang di bawah saya yang tidak bernapas lagi. Ada teriakan mengerikan 'Saya tidak bisa bernapas'," papar dia.

Dia mengatakan teriakan itu perlahan berhenti dan adegan itu "kacau".

Pengunjung festival Shlomo Katz mengatakan dia sedang menunggu teman ketika dia melihat paramedis berlari dan mencoba menyadarkan anak-anak pada saat yang bersamaan.

“Ambulans-ambulans masuk dan keluar," ungkap dia.

Dov Maisel, dari United Hatzalah Emergency Services mengatakan, “Orang-orang kusut seperti sekotak kartu."

Dia mengatakan layanan darurat dan relawan di tempat kejadian telah memberikan konseling para para korban selamat dan keluarga korban.

"Banyak, banyak orang terluka, terluka, dan tewas di sini. Para sukarelawan yang Anda lihat di belakang kami sekarang telah berkumpul untuk ditanyai segera, ada unit psikotrauma, fakta bahwa mereka dihadapkan pada pemandangan yang sangat sulit," tutur Dov Maisel , dari United Hatzalah Emergency Services.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1565 seconds (0.1#10.140)