Kapal Selam KRI Nanggala-402 Diyakini Diseret 'Kekuatan Tak Terlihat'

Jum'at, 30 April 2021 - 07:58 WIB
loading...
Kapal Selam KRI Nanggala-402...
Kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di perairan Bali. Foto/TNI AL
A A A
JAKARTA - Kapal selam KRI Nanggala-402 diyakini diseret oleh "kekuatan tak terlihat" hingga ke kedalaman 838 meter di perairan Bali. "Kekuatan" yang dimaksud adalah gelombang soliter.

Tragedi pada Rabu dini hari pekan lalu itu menyebabkan 53 tentara Angkatan Laut Indonesia yang jadi awak kapal tersebut gugur.



Keyakinan bahwa gelombang soliter sebagai penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402 itu disampaikan Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL) Laksamana Muda TNI Muhammad Ali.

Gelombang soliter adalah gelombang bawah air yang terjadi ketika dua kedalaman laut yang berbeda bertemu sehingga menghasilkan tarikan dan dorongan yang kuat dan berbahaya.

Pejabat TNI AL itu mengatakan gelombang internal yang intens tercatat di lepas pantai Bali pada Rabu pagi pekan lalu, pada saat yang sama di mana kapal selam itu dilaporkan hilang kontak.

"Kecurigaan kami jatuh pada kondisi alam. Karena gelombang soliter internal terjadi pada saat itu di utara Bali," kata Muhammad Ali, yang dilansir media asing; Mail Online.

Citra satelit NASA dari tahun 2016 menunjukkan riak gelombang internal non-linier melintasi Laut Bali—gelombang tersebut hampir tidak berdampak pada permukaan di atas tetapi menyebabkan perubahan besar air di bawahnya.

KRI Nanggala-402 bersama 53 awaknya sedang diupayakan untuk dievakuasi. Belum jelas skenario evakuasi seperti apa yang akan dilakukan.

Tim pencari dan penyelamat sebelumnya menemukan tumpahan minyak dan beberapa benda di area tersebut beberapa jam setelah KRI Nanggala-402 hilang kontak. Pemindaian bawah air kemudian memastikan bahwa kapal selam itu tenggelam dan terbelah menjadi tiga bagian.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1578 seconds (0.1#10.140)