Oposisi Myanmar kepada ASEAN: Tidak Ada Dialog Sampai Tapol Dibebaskan

Rabu, 28 April 2021 - 14:44 WIB
loading...
A A A
Para pemimpin ASEAN mengatakan setelah pertemuan itu mereka telah mencapai "konsensus lima poin" tentang langkah-langkah untuk mengakhiri kekerasan dan mempromosikan dialog antara pihak-pihak yang bersaing di Myanmar.



Tetapi junta kemudian mengatakan akan memberikan pertimbangan yang hati-hati terhadap saran-saran ASEAN, termasuk menunjuk seorang utusan untuk mengunjungi Myanmar, ketika situasi kembali stabil dan dengan syarat bahwa rekomendasi ASEAN memfasilitasi peta jalan (road map) junta sendiri dan melayani kepentingan negara.

Aktivis sebelumnya mengkritik rencana itu, mengatakan itu membantu melegitimasi junta dan jauh dari tuntutan mereka.

Secara khusus, konsensus itu tidak menyerukan pembebasan Suu Kyi (75) dan tahanan politik lainnya. Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik mengatakan lebih dari 3.400 orang telah ditahan karena menentang kudeta.

NUG sebagian besar terdiri dari anggota parlemen yang digulingkan bersama dengan politisi yang mewakili etnis minoritas dan pemimpin protes pro-demokrasi.



Kudeta juga memperburuk konflik lama antara militer dan pemberontak etnis minoritas yang telah berjuang selama bertahun-tahun untuk otonomi yang lebih besar di daerah perbatasan.

Pertempuran telah berkobar antara tentara dan pemberontak Karen di timur dekat perbatasan Thailand, dan antara tentara dan pemberontak Kachin di utara, dekat perbatasan dengan China.

Bentrokan juga terjadi di Negara Bagian Chin, yang berada di perbatasan dengan India, antara aktivis anti-kudeta dan pasukan keamanan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1692 seconds (0.1#10.140)