Rusia Uji Sistem Rudal yang Dirancang untuk Ledakkan Rudal Luar Angkasa

Selasa, 27 April 2021 - 12:47 WIB
loading...
Rusia Uji Sistem Rudal...
Uji coba misil pencegat dari sistem pertahanan ABM Rusia. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia/TASS
A A A
MOSKOW - Militer Rusia mengumumkan telah berhasil menguji coba sistem pertahanan rudal anti-balistik (ABM) yang dirancang untuk meledakkan rudal luar angkasa musuh hingga berkeping-keping.

Kementerian Pertahanan setempat pada hari Senin merilis sebuah video yang menunjukkan uji tembak misil pencegat yang dilesatkan dari sistem pertahanan ABM di lokasi uji Sary Shagan di Kazakhstan.



Sistem pertahanan ABM tersebut dirancang untuk melindungi dari serangan rudal balistik musuh yang biasanya ditembakkan ke luar angkasa sub-orbital sebelum memasuki kembali atmosfer bumi.

Komandan Divisi Pertahanan Rudal Pasukan Dirgantara Rusia, Mayor Jenderal Sergei Grabchuk, mengatakan misil pencegat yang diuji tembak dapat bergerak dengan kecepatan lebih dari 3 km per detik atau empat kali lebih cepat dari peluru AK-47.

"Rudal pencegat baru sistem ABM dengan andal membuktikan karakteristik yang melekat sementara tim tempur berhasil menyelesaikan tugas, menyerang target tiruan dengan akurasi yang diperlukan," katanya yang dilansir kantor berita TASS.

Uji coba sistem pertahanan ABM dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan penarikan sebagian pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina pekan lalu. Meskipun sebagian besar pasukan ditarik, namun unjuk kekuatan militer Moskow terus berlangsung.

Beberapa rekaman video yang dirilis oleh militer Moskow kemarin menunjukkan latihan "badai baja" di wilayah Saratov di mana beberapa rudal anti-tank baru dikerahkan.

Menurut laporan media Rusia, pusat Saratov ke-631 dipasangkan dengan yang lain di wilayah Astrakhan, yang berspesialisasi dalam pelatihan untuk sistem rudal Smerch, Tornado-S dan Iskander.

Pasukan Rusia juga terlihat menggunakan drone militer Korsar (Corsair) yang dilengkapi dengan kamera optik dan infra merah serta laser untuk pengintaian.

Manuver-manuver militer itu terjadi saat Rusia, China, dan AS sedang mengembangkan mesin perang yang dapat menghancurkan objek ruang angkasa seperti satelit di luar atmosfer bumi.

Tahun lalu, Komando Luar Angkasa AS (USSC) mengatakan bahwa mereka memiliki bukti Rusia melakukan uji non-destruktif senjata anti-satelit berbasis ruang angkasa.



Sementara itu, Barat memantau bahwa penarikan pasukan Rusia sedang berlangsung, tetapi ada peringatan akhir pekan yang kuat dari kepala MI6 Inggris Richard Moore bahwa kekhawatiran tetap muncul atas niat Putin di Ukraina.

"Rusia sama sekali tidak meragukan di mana posisi Inggris dalam masalah ini. Dan mereka sama sekali tidak ragu di mana posisi pemerintahan Biden dalam masalah ini, karena salurannya terbuka," katanya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1150 seconds (0.1#10.140)