Kremlin Sebut Putin dan Biden Kemungkinan Bertemu Bulan Juni
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin menuturkan bahwa Presiden Rusia , Vladimir Putin danPresiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden kemungkinan akan mengadakan pertemuan pada bulan Juni. Tetapi, menurut Kremlin, keputusan akhir akan bergantung pada banyak faktor.
Penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov menuturkan sinyal datang dari Washington tentang rencana mengadakan pertemuan para pemimpin. Namun, dia mencatat bahwa tidak ada diskusi tentang pertemuan di tingkat kerja.
“Belumada (pembahasan di tingkat kerja) tapi sinyal sudah diterima, akan kita pertimbangkan rencana pertemuan ini,” ucapnya, seperti dilansir Tass pada Selasa (27/4/2021).
"Tentu saja, kami akan membuat keputusan tergantung banyak faktor. Tapi, pertemuan bisa berlangsung pada bulan Juni," sambung mantan Duta Besar Rusia untuk AS itu.
Sementara itu, sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menuturkan, Moskow sedang membuat negara-negara tidak bersahabat dan AS masuk ke dalamnya. Zakharova menyebut, negara yang masuk dalam daftar itu adalah yang melarang atau pernah mengusir diplomat Rusia.
Zakharova mengatakan, pembuatan daftar negara itu adalah arahan langsung dariPutin.
"Negara-negara mana saja yang tidak bersahabat ini? Daftarnya sedang dibuat sekarang. Seperti yang kita pahami, keseluruhan cerita dimulai dengan gelombang langkah AS yang tidak ramah," ucapnya.
"Seperti yang Anda pahami dan saya dapat mengkonfirmasi ini, tentu saja, AS ada dalam daftar ini," tukasnya.
Penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov menuturkan sinyal datang dari Washington tentang rencana mengadakan pertemuan para pemimpin. Namun, dia mencatat bahwa tidak ada diskusi tentang pertemuan di tingkat kerja.
“Belumada (pembahasan di tingkat kerja) tapi sinyal sudah diterima, akan kita pertimbangkan rencana pertemuan ini,” ucapnya, seperti dilansir Tass pada Selasa (27/4/2021).
"Tentu saja, kami akan membuat keputusan tergantung banyak faktor. Tapi, pertemuan bisa berlangsung pada bulan Juni," sambung mantan Duta Besar Rusia untuk AS itu.
Sementara itu, sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menuturkan, Moskow sedang membuat negara-negara tidak bersahabat dan AS masuk ke dalamnya. Zakharova menyebut, negara yang masuk dalam daftar itu adalah yang melarang atau pernah mengusir diplomat Rusia.
Zakharova mengatakan, pembuatan daftar negara itu adalah arahan langsung dariPutin.
"Negara-negara mana saja yang tidak bersahabat ini? Daftarnya sedang dibuat sekarang. Seperti yang kita pahami, keseluruhan cerita dimulai dengan gelombang langkah AS yang tidak ramah," ucapnya.
"Seperti yang Anda pahami dan saya dapat mengkonfirmasi ini, tentu saja, AS ada dalam daftar ini," tukasnya.
(esn)