Eks Komandan Nuklir Inggris: Jika Sesuatu Terjadi, Kapal Selam Nanggala-402 Mustahil Ditemukan

Kamis, 22 April 2021 - 09:16 WIB
loading...
Eks Komandan Nuklir Inggris: Jika Sesuatu Terjadi, Kapal Selam Nanggala-402 Mustahil Ditemukan
Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) pukul 04.30 WITA di perairan Bali. Foto/Dokumen SINDOnews.com
A A A
LONDON - Mantan komandan nuklir Inggris Ryan Ramsey ikut berkomentar terkait kapal selam Nanggala-402 Indonesia yang hilang kontak di Perairan Bali. KRI Nanggala-402 masih dalam pencarian hingga hari ini.

"Jika sesuatu telah terjadi, sangat tidak mungkin Nanggala-402 akan ditemukan," katanya kepada The Sun, Kamis (22/4/2021).



“Fakta bahwa ia tidak menyentuh dasar, selama jendela komunikasi rutin juga menunjukkan bahwa ia telah tersesat," ujarnya.

Ramsey mengatakan, biasanya jika ada masalah, kapal akan muncul ke permukaan. Jadi, entah kapal itu tidak dapat muncul ke permukaan atau sesuatu yang sangat dramatis terjadi secara instan.

Tipe kapal selam yang hilang kontak pada hari Rabu itu adalah kapal buatan Jerman yang telah melayani lebih dari selusin Angkatan Laut di seluruh dunia selama setengah abad terakhir.

KRI Nanggala-402 seberat 1.300 ton adalah kapal selam serang diesel-listrik Type 209. Pembangunannya dimulai pada 1978 dan Indonesia menerima pengiriman pada Oktober 1981.

"Itu adalah kapal selam klasik," kata Wakil Laksamana Angkatan Laut Prancis Antoine Beaussant kepada AFP. "Itu memiliki tingkat keselamatan turun 250 meter, dan jika turun ke kedalaman 700 meter kemungkinan akan putus," katanya lagi.

KRI Nanggala dipasang kembali pada tahun 1989 di Jerman dan kemudian pada tahun 2012 di Korea Selatan, dengan sebagian strukturnya diganti dan ditingkatkan ke sistem propulsi, sonar, dan persenjataannya.

Menurut laporan Janes—media yang berspesialisasi dalam informasi militer—, Angkatan Laut Indonesia memiliki kapal selam lain dengan model yang sama, KRI Cakra. Selain itu juga memiliki tiga model Type 209 berbeda yang dibangun baru-baru ini di Korea Selatan dan Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0771 seconds (0.1#10.140)