Joe Biden Dilaporkan Setuju Jual Senjata ke Taiwan di Tengah Ancaman China

Rabu, 21 April 2021 - 00:15 WIB
loading...
Joe Biden Dilaporkan...
Meriam howitzer self-propelled M109A6 Paladin. Foto/Newsweek
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan menyetujui penjualan senjata ke Taiwan , pertama sejak ia menduduki Gedung Putih. Kebijakan ini akan memberikan Taiwan artileri self-propelled sendiri dalam kesepakatan yang diharapkan akan dipenuhi dalam tiga tahun.

Kedutaan de facto AS di Taiwan, Institut Amerika, mengatakan kepada pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen pada bulan Maret bahwa Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon akan segera memberi tahu Kongres tentang kesepakatan tersebut, United Daily News melaporkan pada hari Minggu.

"Perjanjian tersebut diharapkan mencakup 40 meriam howitzer self-propelled M109A6 "Paladin" dan peralatan terkait, dengan pengiriman diharapkan secara bertahap antara 2023 dan 2025," kata surat kabar itu, mengutip sumber senior pemerintah yang dinukil Newsweek, Rabu (21/4/2021).

Menjelang sidang legislatif pada hari Senin, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengonfirmasi bahwa permintaan negara untuk membeli M109A6 telah berlangsung selama beberapa waktu, menambahkan bahwa Taipei belum menerima pemberitahuan resmi terkait persetujuan dari Washington.

Chiu termasuk di antara pejabat senior Taiwan yang bertemu dengan delegasi AS yang dikirim ke Taipei oleh Presiden Biden pekan lalu. Ia mengatakan diskusi berpusat pada keamanan regional dan kerja sama pasca-pandemi, tetapi kesepakatan senjata tidak disebutkan.



Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi penjualan senjata pertama pemerintahan Biden ke Taiwan yang diperintah secara demokratis, setelah mantan Presiden Donald Trump memberikan sanksi 11 kesepakatan senjata ke pulau itu dalam empat tahun masa jabatannya, termasuk enam di tengah peningkatan yang ditandai dalam ketegangan militer di Selat Taiwan.

Menurut United Daily News, diskusi seputar pengadaan M109A6 dimulai selama pemerintahan Trump, tetapi kesepakatan itu ditunda karena komplikasi dalam pengadaan peluru artileri berpemandu M982 Excalibur.

"Swedia, yang mengambil bagian dalam penelitian dan pengembangan senjata presisi 155 mm, menentang penjualan tersebut," tulis surat kabar itu.

Pejabat pemerintahan Tsai yang dikutip dalam laporan itu tidak mengatakan apakah Taiwan akan dapat memperoleh proyektil M982 Excalibur, hanya saja proses pengadaannya sedang berlangsung.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Google Maps Kini Bisa...
Google Maps Kini Bisa Kenali Detail Lokasi hanya dari Tangkapan Layar
Didit Prabowo Halalbilahal...
Didit Prabowo Halalbilahal ke Rumah Megawati
Usai Lebaran ke Rumah...
Usai Lebaran ke Rumah Jokowi, Luhut Pandjaitan Bicara Agak Keras Sedikit soal Pengamat-pengamat
Berita Terkini
10 Kerajaan Terbesar...
10 Kerajaan Terbesar dan Terluas dalam Sejarah, Kekhalifahan Diwakili Abbasiyah dan Ummayah
41 menit yang lalu
10 Nama Negara Terpanjang...
10 Nama Negara Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Mantan Penjajah
1 jam yang lalu
Akankah Komposisi Kabinet...
Akankah Komposisi Kabinet Pemerintahan Baru Suriah Memuaskan Semua Faksi?
2 jam yang lalu
Erdogan Dukung Penuh...
Erdogan Dukung Penuh Integritas Teritorial Suriah
3 jam yang lalu
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
4 jam yang lalu
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
5 jam yang lalu
Infografis
Ribuan Pejuang Asing...
Ribuan Pejuang Asing di Timur tengah Siap Bergabung ke Hizbullah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved