Jika Tidak Segera Diselesaikan, Myanmar Bisa Jadi Suriah Baru

Senin, 19 April 2021 - 00:05 WIB
loading...
A A A
Bachelet menyebut, di Myanmar, dia juga melihat protes damai bertemu dengan kekuatan yang tidak perlu dan jelas tidak proporsional.

"Represi negara yang brutal dan terus-menerus terhadap rakyatnya sendiri menyebabkan beberapa individu mengangkat senjata, diikuti oleh spiral kekerasan yang menurun dan meluas dengan cepat di seluruh negeri," ungkapnya.

Baca: Lebih 700 Orang Tewas di Myanmar, PKS Desak Digelarnya KTT ASEAN

Dia menunjukkan bahwa pendahulunya, Navanethem Pillay telah memperingatkan pada tahun 2011 bahwa kegagalan komunitas internasional untuk menanggapi dengan tekad yang bersatu bisa menjadi bencana bagi Suriah dan sekitarnya. "10 tahun terakhir telah menunjukkan betapa mengerikan konsekuensinya bagi jutaan warga sipil," katanya.

Bachelet menunjuk ke "laporan yang dapat dipercaya" yang mengindikasikan bahwa tentara Myanmar melepaskan tembakan dengan menggunakan peluncur granat, granat fragmentasi dan tembakan mortir di kota Bago.

Pasukan keamanan juga dilaporkan mencegah personel medis membantu yang terluka dan mendenda kerabatnya dengan "denda" sekitar USD 90 untuk mengklaim jenazah mereka yang tewas.

Baca: Junta Militer Jatuhkan Dakwaan Baru pada Aung San Suu Kyi

Pada saat yang sama, katanya, setidaknya 3.080 orang saat ini ditahan di seluruh negeri, sementara 23 orang dilaporkan telah dijatuhi hukuman mati setelah persidangan rahasia, termasuk empat pengunjuk rasa dan 19 lainnya dituduh melakukan pelanggaran politik dan pidana.

Bachelet mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan. "Pernyataan kecaman, dan sanksi terbatas yang ditargetkan, jelas tidak cukup," kata mantan presiden Chili itu.

"Negara-negara dengan pengaruh perlu segera menerapkan tekanan bersama pada militer di Myanmar untuk menghentikan tindakan pelanggaran HAM berat dan kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyat," tukasnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Perang Gaza dan Ukraina...
Perang Gaza dan Ukraina Bukti PBB Gagal Jalankan Fungsinya, Masihkah Berharap pada PBB?
Taiwan Lawan Tekanan...
Taiwan Lawan Tekanan China di PBB, Tegaskan Status sebagai Negara Berdaulat
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
Bapenda Sosialisasikan...
Bapenda Sosialisasikan Keringanan Pajak PBB-P2 di Jakarta Utara, Berikut Ragam Insentif yang Diberikan
Setujui Perluasan Serangan,...
Setujui Perluasan Serangan, Israel Ingin Rebut dan Kuasai Gaza
Rekor! Presiden Maladewa...
Rekor! Presiden Maladewa Muizzu Gelar Konferensi Pers 15 Jam, Kalahkan Zelensky
Rekomendasi
Tarif Impor AS Bikin...
Tarif Impor AS Bikin Mobil Mazda Laku Keras
Pemprov NTB dan DPRD...
Pemprov NTB dan DPRD Dompu Apresiasi Pengelolaan Lingkungan PT STM
Dua Terdakwa Kasus Korupsi...
Dua Terdakwa Kasus Korupsi Timah Divonis 3 dan 4 Tahun Penjara
Berita Terkini
Apakah Kebakaran Israel...
Apakah Kebakaran Israel Disengaja?
Dunia Sedang Tidak Baik-baik...
Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Kenapa Kecanduan Global pada Brand Mewah Terus Meningkat?
Profil Tariq Rodriguez,...
Profil Tariq Rodriguez, Jemaah Haji Asal Spanyol yang Berkuda ke Arab Saudi
Gertak India, Pakistan...
Gertak India, Pakistan Uji Coba Rudal untuk Kedua Kalinya
Saat Blokade Bantuan...
Saat Blokade Bantuan oleh Zionis, Hamas Eksekusi 6 Warga Palestina yang Menjarah
Mantan Pejabat CIA:...
Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah
Infografis
5 Negara Paling Tidak...
5 Negara Paling Tidak Aman Jika Perang Dunia III Terjadi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved