Dijatuhi Sanksi dan Diplomatnya Diusir, Rusia Panggil Dubes AS

Jum'at, 16 April 2021 - 04:36 WIB
loading...
Dijatuhi Sanksi dan Diplomatnya Diusir, Rusia Panggil Dubes AS
Rusia panggil Dubes AS setelah dijatuhi sanksi dan diplomatnya diusir. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan mereka akan segera merespons paket sanksi baru yang dijatuhkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden , dengan Washington juga mengusir sepuluh diplomat Moskow.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, pembalasan terhadap langkah itu tidak dapat dihindari, dan Duta Besar (Dubes) AS John Sullivan telah dipanggil untuk "pembicaraan yang sulit."

"Saya hampir tidak akan mengatakan ini sebelumnya, tetapi saya dapat mengatakannya sekarang: Ini tidak akan menjadi pertemuan yang menyenangkan baginya," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (16/4/2021).

Biden menandatangani dekrit pada Kamis pagi waktu AS, mengantarkan sanksi terhadap lebih dari 30 individu dan organisasi Rusia atas klaim bahwa Moskow ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2020 dan berada di balik kasus spionase siber SolarWinds yang membuat peretas mendapatkan akses jaringan ke lebih dari 100 perusahaan, serta sembilan badan pemerintah Amerika. Kremlin membantah tuduhan terlibat dalam kedua kasus tersebut.

Langkah-langkah baru tersebut termasuk larangan lembaga keuangan AS membeli langsung surat utang negara Rusia, yang secara tradisional digunakan oleh pemerintah sebagai cara untuk menopang ekonomi mereka.



Beberapa minggu yang lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Alexander Pankin memperingatkan bahwa AS dapat menggunakan serangan obligasi sebagai bagian dari perhitungan yang disengaja guna menciptakan suasana beracun di sekitar sekuritas Rusia untuk mengurangi potensi investasi mereka. Dia mengungkapkan bahwa Moskow telah bekerja untuk membuat rencana pertempuran untuk membatasi dampak sanksi tersebut terhadap ekonomi.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan membela langkah itu pada Kamis malam, mengatakan bahwa paket sanksi terdiri dari tindakan proporsional untuk membela kepentingan Amerika dalam menanggapi tindakan berbahaya Rusia termasuk gangguan dunia maya dan campur tangan pemilu.

Sedangkan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, juga men-tweet bahwa: "Kami mengirimkan pesan yang jelas ke Moskow dengan langkah-langkah baru tersebut."

Namun, Dmitry Polyanskiy, wakil perwakilan tetap Rusia untuk PBB, menjawab pernyataan kedua pejabat tinggi AS dengan mengatakan: "Sekarang giliran kami untuk 'meminta pertanggungjawaban AS' karena mempromosikan tuduhan yang tidak berdasar dan tindakan yang tidak bersahabat. Begitulah cara kerjanya dalam diplomasi."

Vyacheslav Volodin, ketua parlemen Rusia, mengklaim tindakan tersebut menunjukkan bahwa seluruh tuduhan telah habis, dan AS berputar-putar.

“Dengan menjatuhkan sanksi, mereka menghukum diri mereka sendiri. Pada akhirnya, mereka harus membangun hubungan yang telah mereka hancurkan sendiri," imbuhnya.

Menanggapi berita tersebut, blok militer NATO yang dipimpin AS mengatakan bahwa anggotanya mendukung dan mengungkapkan solidaritas mereka dengan Washington. NATO juga memperingatkan bahwa Rusia terus mengikuti pola perilaku destabilisasi yang berulang.



Pernyataan itu menyimpulkan bahwa negara-negara NATO akan terus bekerja dalam konsultasi yang erat tentang bagaimana menanggapi tindakan Rusia yang menimbulkan ancaman bagi keamanan Euro-Atlantik.

"Kami berbagi keprihatinan mitra kami tentang meningkatnya jumlah aktivitas dunia maya yang berbahaya," kata Kepala Kebijakan Luar Megeri Uni Eropa, Josep Borrell, menambahkan suara dukungan untuk langkah Biden.

"Semua aktor harus menahan diri dari perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak stabil di dunia maya," imbuh mantan menteri luar negeri Spanyol itu.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1703 seconds (0.1#10.140)